Pemerintah Kota Surabaya berencana memasang kamera CCTV di perkampungan demi mengurangi angka pencurian sepeda motor (curanmor). Data Reskrim Polrestabes Surabaya mencatat 101 kejadian selama September-Oktober 2022.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meminta peran aktif masyarakat untuk mengurangi angka curanmor yang terjadi di Kota Surabaya.
“Jadi sebenarnya, kita ini kan sudah menyampaikan bahwa membangun kota itu adalah dengan semua kekuatan rakyatnya. Sama dengan saat kita merebut kemerdekaan. Kemerdekaan itu sekarang dari keamanan pencurian, kemiskinan, kebodohan, pengangguran. Ini berarti masyarakatnya harus aktif,” kata Eri, Sabtu (12/11/2022).
Rencananya, setiap RW akan dipasang kamera CCTV untuk mengintai pergerakan pelaku pencuri motor terutama di rumah-rumah warga.
“Makanya itulah pemerintah sekarang mencoba ada namanya dana kelurahan. Kalau di setiap RW mau masang CCTV ya ayo. Tapi setelah itu pikirkan bagaimana dia bayar per bulannya. Jangan dibebankan pemerintah lagi. Di situlah dibutuhkan kegotong-royongan masyarakat, pemerintah membantu menyiapkan, kalau per bulan bayarnya ya gotong royong masyarakat,” tambah Eri.
Eri juga mengingatkan Kader Surabaya Hebat (KSH) tiap kampung untuk turut serta menjaga keamanan, di samping persoalan gizi buruk, dan sebagainya.
“Kenapa nanti per kampung dikasih CCTV, setelah itu kita akan mengatakan bahwa ketika sudah selesai dipasang, kami minta untuk dijaga kampungnya sehingga Surabaya aman bukan karena pemerintahnya tapi karena warganya sendiri. Aman dari pencurian, gizi buruk, stunting. Itu yang saya mau,” pungkasnya.
Diketahui, dari 101 kejadian kriminalitas curanmor, 74 pelaku berhasil diringkus polisi. Hingga kini, jumlah pelaku dan kejadian terus bertambah. (lta/ipg)