Jumat, 22 November 2024

Relokasi Warga Kampung 1001 Malam Dimulai Lagi Hari Ini

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Beberapa bangunan semi permanen yang sudah dibongkar di Kampung 1001 Malam, Senin (26/12/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Relokasi puluhan warga Kampung 1001 Malam Kota Surabaya kembali dimulai hari ini, Senin (26/12/2022). Kali ini relokasi menyasar bangunan semi permanen di sisi utara tol.

Setelah 16 kepala keluarga (KK) penghuni Kampung 1001 Malam yang tinggal di bawah kolong jembatan tol direlokasi beberapa bulan lalu, masih ada 86 KK yang tinggal di permukiman sisi utara tol.

Sebanyak 86 KK itu rencananya direlokasi bertahap mulai hari ini. Namun, berdasarkan hasil pendataan Dinas Sosial Kota Surabaya terbaru, hanya 32 KK yang bersedia.

Anna Fajriatin Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya menyebut, seharusnya ada 36 KK yang terkonfirmasi bersedia mengosongkan rumah semi permanen di kampung itu. Tapi sisanya berubah pikiran ingin pulang kampung dan sebagian lagi ingin pindah ke kos-kosan.

“Terakhir, hari ini 32 KK yang direlokasi. Harusnya 36-an. Tapi tadi ada yang mau pindah ke kampung karena punya rumah, ada yang kos, monggo (silakan),” kata Anna pada suarasurabaya.net di lokasi, Senin (26/12/2022).

Setelah relokasi hari ini, 54 KK lain yang masih belum mau meninggalkan Kampung 1001 Malam diberi waktu untuk mengosongkan lahan sampai tanggal 30 Desember 2022.

Warga penghuni kampung akan direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Sumur Welut Surabaya. Sementara lahan yang akan dikosongkan, lanjut Anna, akan dikembalikan ke Jasa Marga dan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas selaku pemilik tanah.

“Intinya gini, awalnya ini akan dialihfungsikan oleh Jasa Marga atau BBWS Brantas. Supaya warga tidak terlantar, mereka yang tidak punya rumah, Pemkot tidak mau warga sengsara. Kita bantu untuk pindah ke rusun,” kata Anna lagi.

Sementara ini, 44 unit rusunawa Sumur Wulut siap menampung warga yang direlokasi.

Proses pengosongan itu dilakukan mulai Senin pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Ratusan petugas gabungan Jasa Marga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan, hingga Satpol PP diterjunkan ke lokasi.

Terlihat belasan angkutan truk dan bus di lokasi, yang siap untuk merelokasi barang beserta warga terdampak ke rusunawa.

“450 petugas gabungan Jasa Marga, Satpol PP, termasuk Sumurwelut di sana ada 150 orang. Truk 10 pengangkutan dan armada teman-teman lainnya banyak. Busnya empat,” kata Eddy Christijanto Kepala Satpol PP Kota Surabaya saat ditemui di lokasi.

Pembongkaran bangunan, lanjut Eddy akan bertahap mulai besok. Meski hari ini sudah terlibat beberapa petugas melepas banner mau pun triplek-triplek bangunan yang mudah dibongkar.

“Ada yang bongkar ngambilin kusen dan sebagainya,” imbuhnya.

Sembari petugas mengedukasi puluhan warga lainnya yang belum bersedia pindah.

“Sisanya belum bersedia. Berbagai alasan. Masih proses edukasi dan sosialisasi tapi tetap, tahan ini harus ditertibkan,“ jelas Eddy.

Terpisah, Sheellfia Operation dan Maintenance Senior Manager Jasa Marga Transjawa Tol Representative Office 3, Ruas Surabaya Gempol mengatakan, tanah Kampung 1001 Malam bukan milik Jasa Marga, melainkan milik negara yang pengelolaannya di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Tanah permukiman Kampung 1001 Malam itu merupakan lahan aset negara di bawah Kementerian PUPR. Penerjunan petugas hari ini guna mengamankan bahu jalan tol yang dibuat proses evakuasi barang milik warga yang direlokasi mengingat akses hanya lewat jalan tol, tidak ada akses lain. Jasa Marga mendukung program Pemkot Surabaya,” ujar Sheellfi dikonfirmasi suarasurabaya.net.(lta/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs