Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) membentuk pos koordinasi (posko) pesantren ramah anak, untuk meningkatkan sistem pengawasan dan penegakan kedisiplinan santri.
“Posko pesantren ramah anak akan kami resmikan dalam waktu dekat,” kata Akhmad Muzakki Sekretaris PWNU Jatim melalui keterangan tertulis yang dikutip Antara, Kamis (22/9/2022).
Menurut dia, dengan pembentukan posko ini, diharapkan pesantren bisa terbantu dalam melakukan pengawasan, antisipasi, pencegahan dan penanganan cepat dan terarah terhadap para santri.
“Melalui program ini pula diharapkan memberi tambahan jaminan bagi wali santri terkait keberadaan putra-putrinya di pesantren,” ujar dia.
Untuk diketahui, Nahdlatul Ulama (NU) dikenal memiliki jumlah pesantren terbanyak dibanding ormas Islam lainnya. Menurut data Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) atau Asosiasi Pondok Pesantren di bawah naungan NU, terdapat lebih dari enam ribu pondok pesantren di Jatim.
KH Abdussalam Shohib pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang menyatakan, prihatin atas kasus perundungan yang belakangan ramai diberitakan.
“Pondok pesantren, terlebih yang jumlah santrinya sampai belasan ribu, memang membutuhkan perhatian serius. Perlu suatu cara yang sungguh bisa diandalkan untuk mengelola santri yang tinggal di pesantren,” ungkap dia.
Untuk itu, Gus Salam, sapaan akrabnya, mendukung pembentukan Posko Pesantren Ramah Anak yang digagas PWNU Jatim.
“Saya mendukung adanya upaya konkret agar masalah kekerasan dan perundungan anak tidak terjadi lagi di pondok pesantren di masa mendatang,” kata Wakil Ketua PWNU Jatim ini. (ant/bil)