Marsekal Pertama TNI Muhammad Yani, Kepala Pusat Kelaikan (Kapuslaik) Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI memeriksa kelaikan pusat perawatan pesawat Merpati Maintenance Facility (MMF) yang bertempat di Jalan Raya Bandara Juanda, Senin (6/6/2022). Hal ini dalam rangka peningkatan kapabilitas oleh MMF sebagai pimpinan maintenance, repair, and overhaul (MRO) segmen bawah di Indonesia.
“MMF meminta kita memeriksa kelaikan yang ada di sini dalam rangka peningkatan kemampuan pesawat CN-295 yang kebetulan dapat order dari Angkatan Udara Filipina. Mereka (AU Filipina) minta perawatan tingkat sedang sampai berat di sini. Karena itu harus ada approve kelaikan dari Kemhan terkait semua fasilitas yang ada di Indonesia, tujuannya untuk permintaan militer,” kata Marsekal Pertama TNI Muhammad Yani.
Dalam kunjungannya, Kaspulaik didampingi Kolonel Tek Andi Solihin Kabid Kelaikan Udara (Kabid Laik Udara) Kemhan RI, serta jajaran tim sertifikasi Indonesian Defence Airwothiness Autorithy (IDAA) Puslaik Kemhan RI.
Untuk memverifikasi Ceritificate of Approval IDAA Kemhan RI, Kapuslaik mengatakan ada lima kriteria (rukun maintenance) yang dinilai. Di antaranya fasilitas hanggar, Sumber Daya Manusia (SDM) yang bersertifikasi sesuai pesawat yang dirawat, dokumentasi berkaitan dengan manual-manual perawatan sesuai pesawat, training program sesuai pesawat, dan special tools terkait tipe pesawat yang akan dirawat.
“Hasil penglihatan sekilas, 75 sampai 80 persen MMF sudah memiliki (sertifikasi). Tapi kita perlu lihat detail. Untuk manualnya tadi sudah dijelaskan ada, tapi kita belum lihat secara fisik. Standar sebagai MRO sudah layak, sudah berdiri lama jadi secara basic sudah punya. Tinggal kekhususan special tools pesawat yang kita lihat,” ujarnya usai meninjau di hanggar milik MMF.
Menurutnya, verifikasi akan langsung dilakukan setelah proses pemeriksaan selesai dan dinyatakan lengkap. Namun jika masih ada kekurangan maka akan ditunda dan meminta pihak manajemen melengkapi (rukun maintenance) terlebih dahulu.
“Nanti akan dilanjutkan oleh Kolonel Andi Solihin sebagai tim yang melanjutkan pemeriksaan ini. Seminggu kira-kira cukup waktunya. Kalau lengkap ya langsung saya tanda tangani,” tambahnya.
Sementara itu, Rowin H. Mangkoesoebroto Direktur Utama MMF mengatakan, sebagai pimpinan segmen bawah MRO unggulan di Indonesia, pihaknya akan terus berupaya melayani perawatan dan perbaikan pesawat-pesawat militer, khususnya negara sahabat. Selama ini, MMF sendiri sudah menangani perawatan pesawat TNI Angkatan Laut dan Angkatan Darat di Indonesia.
“Sesuai undang-undang, setiap MRO yang menangani perawatan dan perbaikan pesawat militer atau pemerintah baik Indonesia atau asing harus memenuhi sertifikasi Puslaik Kemhan RI,” kata Rowin.
Selama belasan tahun sudah MMF menangani perawatan pesawat dari Filipina, Papua Nugini, bahkan dalam waktu dekat Malaysia akan mempercayakan perawatan pesawat CN-235-nya pada MMF.
“Tahun depan juga jadi mitra perawatan pesawat yang mengelola hanggar pesawat milik Bandara Khusus PT IMIP Morowali,” katanya lagi.
Ia juga menyatakan komitmennya untuk memenuhi lima persyaratan yang diperlukan sebagai dasar pemberian sertifikasi atas semua tipe pesawat yang harus dimilikinya. (lta/bil/ipg)