Jumat, 22 November 2024

PSHT Surabaya Jamin Masyarakat dan Media Laporkan Gangguan Oknum

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Perwakilan perguruan silat di Kota Surabaya berkumpul mengikuti Upacara Sumpah Pemuda sembari akan menngikuti ikrar perdamaian di Balai Kota Surabaya, Jumat (28/10/2022). Foto: Redhita suarasurabaya.net

Kang Mas Maksum Rosadin Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Surabaya, Jumat (28/10/2022) menjamin tidak ada intimidasi bagi masyarakat atau media yang melapor dan menuliskan gangguan oknum anggota bela diri.

Menurutnya, media dan masyarakat merupakan bentuk kontrol sosial yang bisa memberikan masukan dan saran kepada siapa saja.

“Jadi kami sudah sepakat dan komitmen bahwa kontrol (dari masyarakat dan media) itu penting. Masukan itu penting. Jadi kami pastikan tidak ada intimidasi kalau ada yang menulis atau melaporkan,” ujar Adin sapaan akrabnya dalam program Semanggi Suroboyo.

Dia menjelaskan, jika ada orang-orang yang melakukan intimidasi mengatasnamakan anggota salah satu perguruan silat, maka dipastikan itu adalah ulah oknum.

Ketua PSHT cabang Surabaya itu juga menjelaskan jika terdapat dua kelompok di masing-masing perguruan silat, yakni kelompok struktural dan kultural. Menurutnya, kelompok struktural sejauh ini adalah kelompok yang masuk dalam jajaran pengurus resmi.

Sementara kelompok kultural, kata Adin sangat adalah kelompok tidak resmi yang mengatasnamakan sebagai anggota perguruan silat. Dia mengaku pengurus resmi sejauh ini kesulitan memonitor keberadaan mereka.

“Ada yang ikut geng motor, atau kelompok tertentu. Tapi kalau sudah cari masalah, mereka ini justru mencoba berlindung mengatasnamakan perguruan tinggi tertentu, ini kami juga kesusahan,” ungkapnya.

Sebagai informasi, sebanyak tiga dari delapan tawuran antar remaja yang terjadi di Kota Surabaya, periode Juli sampai Oktober 2022 ternyata melibatkan anggota perguruan pencak silat.

Untuk mencegah hal tersebut kembali terjadi, Polrestabes bersama dengan Pemkot Surabaya tengah mengupayakan ikrar perdamaian sebanyak 45 kelompok perguruan bela diri tersebut, pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022 mendatang.

Adin yang juga anggota Komisi Disiplin Ikatan Pencak Silat Indonesia (Komdis IPSI) mengungkapkan komitmennya, untuk mengawal ikrar perdamaian tersebut. Bahkan, pada momentum Hari Sumpah Pemudah hari ini, sudah ada terlebih dahulu 38 kelompok perguruan tinggi yang mengucapkan ikrar damai bersama Pemkot Surabaya.

“Hari ini kami terlebih dahulu ikrar. Nanti setiap perguruan ada kegiatan akan mengundang satu sama lain supaya lebih ada kedekatan,” imbuhnya.

Kedepan, lanjut Adin, jika masih ada oknum yang membuat gangguan atau intimidasi kepada masyarakat yang sekedar meningatkan, dia meminta agar oknum tersebut dihukum sesuai yang berlaku.

“Kami komitmen dengan Kapolrestabes (Surabaya) dan Pak Eri (Wali Kota Surabaya), bahwa siapapun yang melakukan perbuatan melawan hukum, maka penegakan hukum harus jadi solusi terakhir,” pungkasnya. (bil)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs