Jumat, 22 November 2024

Presiden Perintahkan Jajarannya Jalankan Empat Strategi Tekan Penyebaran Omicron

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden RI. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden menyampaikan empat poin arahan terkait evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dalam rapat kabinet terbatas virtual, Senin (31/1/2022).

Presiden menyampaikan empat poin arahannya dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Arahan pertama, Presiden meminta jajarannya menggunakan pendekatan penanganan berbeda merespons kenaikan kasus aktif Covid-19 di Tanah Air, akibat Varian Omicron.

“Dalam jangka pendek, varian Omicron yang punya karakter lebih gampang menular dibandingkan varian lainnya perlu diantisipasi dengan penguatan di hilir,” ujarnya.

Jokowi lalu menyebut pentingnya sosialisasi, edukasi kepada masyarakat yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala untuk karantina mandiri, konsultasi dokter di puskesmas, rumah sakit, atau lewat layanan telemedisin.

Kemudian, Presiden mengingatkan supaya stok obat-obatan dan vitamin untuk terapi penyembuhan Covid-19 di apotek benar-benar terjamin.

Poin kedua, Presiden menginstruksikan jajarannya melakukan pencegahan transmisi lokal di dalam negeri, utamanya di enam provinsi yang jadi penyumbang kasus aktif terbanyak di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 31 Januari 2022, enam provinsi penyumbang kasus harian terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Walau terjadi tren kenaikan kasus yang cukup signifikan dalam sepekan terakhir, Presiden meminta masyarakat tetap tenang dan disiplin protokol kesehatan.

Arahan ketiga, Jokowi mengingatkan perlunya pengetatan di pintu-pintu masuk, serta pelaksanaan proses karantina dari luar negeri, sesuai aturan yang berlaku.

Sedangkan arahan yang keempat, Presiden mendorong jajarannya mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di seluruh penjuru Tanah Air.

Data per hari ini, Penduduk Indonesia yang sudah menerima vaksin dosis pertama sebanyak 184,9 juta (88,8 persen) dari total target 208,2 juta penduduk.

Penerima dua dosis vaksin mencapai 128,4 juta (61,6 persen), dan vaksin ketiga atau booster baru sekitar 4,4 juta orang (2,1 persen) dari target.(rid/iss/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs