Sabtu, 23 November 2024

Presiden Ingatkan Basarnas Manfaatkan Inovasi Teknologi dalam Melaksanakan Tugasnya

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Tim SAR gabungan kembali mengevakuasi jenazah korban tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Kamis (18/2/2021) kemarin. Foto: Dok, Basarnas

Joko Widodo Presiden, hari ini, Senin (21/2/2022), membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) peringatan 50 Tahun Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), secara virtual dari Istana Negara, Jakarta.

Dalam arahannya, Presiden berterima kasih atas pengabdian Basarnas membantu masyarakat yang tertimpa musibah di berbagai penjuru Tanah Air.

Menurut Presiden, Indonesia memiliki risiko tinggi bencana, kedaruratan, kecelakaan, bencana alam, dan kondisi-kondisi lain yang membahayakan manusia.

Karena tantangan situasi kedaruratan makin besar, Jokowi mengingatkan Basarnas memperbanyak inovasi berbasis teknologi.

Teknologi pencarian dan pertolongan, lanjut Presiden, sudah makin canggih. Dengan penanganan yang tepat dan efektif memanfaatkan teknologi, Presiden yakin Basarnas bisa lebih banyak menyelamatkan korban bencana.

“Basarnas tidak boleh ketinggalan. Saya ulang, Basarnas tidak boleh ketinggalan dalam hal teknologi, harus cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi SAR yang terkini,” ucapnya.

Lebih lanjut, Presiden meminta Basarnas terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia sesuai kebutuhan situasi terkini, dan memastikan keselamatan tim SAR yang bekerja di lapangan.

Kemudian, Kepala Negara mengimbau Basarnas memperkuat sinergi, kolaborasi, dan menghindari segala bentuk ego sektoral dalam operasi kemanusiaan.

Presiden bilang, upaya pencarian dan pertolongan bisa melibatkan kementerian, lembaga pemerintah, TNI, Polri, badan usaha, dan organisasi kemasyarakatan.

“Libatkan seluruh elemen masyarakat, semua potensi, dan buang jauh-jauh yang namanya ego sektoral, semua harus bersinergi dalam operasi kemanusiaan,” tegasnya.

Selain itu, Jokowi juga minta Basarnas memperkuat pencegahan, mitigasi, dan antisipasi. Antara lain, dengan melakukan edukasi dan pelatihan teknis SAR secara masif kepada masyarakat.

“Kita harus membangun kesadaran agar masyarakat makin peduli dan sigap melakukan upaya preventif terutama di daerah-daerah yang rawan bencana dan kawasan kedaruratan agar terbangun budaya SAR dan masyarakat tangguh kedaruratan,” tandasnya.(rid/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs