Jumat, 22 November 2024

Polisi Sebut Guru Ngaji di Mojokerto yang Cabuli Tiga Muridnya Alami Kelainan Seksual

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Polisi menunjukkan barang bukti berupa HP dan pakaian dari kasus pencabulan yang dilakukan oknum guru ngaji di Mojokerto, Rabu (13/7/2022). Fuad Maja FM

Polisi menyebut RD guru ngaji pelaku kasus pencabulan tiga murid laki-laki di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, mengalami kelainan seksual.

Hal tersebut diungkapkan AKP Gondam Kasat Reskrim Polres Mojokerto, berdasarkan hasil pemeriksaan psikologi pelaku yang telah selesai dilakukan.

Indikasi ini juga dikuatkan dengan hasil tes psikologis pelaku yang diterima pihak kepolisian dari petugas Pusat Pelayanan Terpadu, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Mojokerto. Hasilnya, bapak dua anak ini, diduga mengalami kelainan tersebut.

“Pelaku ada sedikit kelainan asusila, di mana itu (tindakan pelecehan seksual) merupakan hobi atau lifestyle yang bersangkutan,” ungkapnya, Rabu (13/7/2022) seperti dilaporkan Fuad Maja FM pada suarasurabaya.net.

Terlebih, pelaku RD mengaku pernah mengalami perlakuan seksual pada masa kecil di lingkungannya. “Pada saat kecil dahulu (tersangka) mendapatkan perlakuan (pelecehan seksual) dalam masyarakat atau lingkungannya,” tambahnya.

Meski demikian, hingga sampai saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan pendampingan terhadap korban. “Untuk kondisi korban sampai saat ini jelasa masih mengalami trauma, dan kini masih kita dampingi,” bebernya.

Sebelumnya, dalam menjalankan aksinya pelaku menggunakan modus dengan berpura-pura menanyai korban tentang akil balig. Tersangka mengajak korbannya, masuk ke dalam kantor sekretariat TPQ, hingga menontonkan video porno hubungan sejenis kepada korban.

“Modusnya sama seperti itu, pelaku berpura-pura membujuk santri dengan dalih sudah akil balig apa belum. Kemudian pelaku melakukan pelecehan seksual,” tegasnya.

Hingga kini, baru tiga anak yang menjadi korban dan melakukan pelaporan dalam kasus ini. Para korban ini berani speak up, setelah mendapatkan bantuan dari berbagai aktivis anti kekerasan seksual serta LBHNU Kabupaten Mojokerto. (fad/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs