Sebanyak 50 pelajar SMPN 1 Wonosalam Jombang tergabung dalam kelompok polisi air melakukan brand audit sampah yang ditemukan di Sungai Gogor Desa Wonosalam.
Arum Wisma Ningsih Pembina Polisi Air Wonosalam menjelaskan brand audit merupakan salah satu kegiatan untuk mengetahui jenis -jenis sampah packaging, atau bungkus makanan dan personal care yang paling banyak dikonsumsi atau di gunakan oleh masyarakat sekitar sungai.
“Sampah di kumpulkan dari semak tepi sungai atau yang menyangkut dibatuan sungai kemudian di cari nama perusahaan nya atau merk dari produknya” jelas Arum alumni Jurusan Biologi Universitas Jember.
Arum menjelaskan sungai- sungai Wonosalam lima tahun terakhir sudah mulai banyak ditemukan sampah yang di buang oleh masyarakat terutama di bawah jembatan menjadi salah satu lokasi yang paling banyak ditemukan timbunan sampah.
“Sampah sachet merupakan jenis yang susah terurai di alam, sehingga seharusnya disediakan tempat pengolahan sampah supaya masyarakat tidak membuang sampahnya di sungai,” papar Arum.
Ia menjelaskan bahwa sachet termasuk dalam kategori sampah residu sehingga menjadi kewajiban Pemkab Jombang untuk menyediakan sarana tempat sampah dan pengangkutannya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) .
”Pemerintah kabupaten Jombang harusnya menyediakan tempat pengolahan sampah atau TPS3R supaya bisa terkelola dengan baik. Sungai wonosalam ini berada di bagian hulu sehingga penanganannya harus lebih maksimal” kata Arum yang juga pernah masuk dalam nominator perempuan pejuang iklim tahun 2021.
Arum menjelaskan jika dalam kegiatan brand audit ada empat temuan Polisi Air. Pertama, lima tahun terakhir Sungai-sungai Wonosalam berubah menjadi tempat sampah terutama jenis sampah tas kresek.
Kedua, Temuan sampah plastik sachet dalam brand audit menemukan 5 Top Brand yang paling banyak ditemukan bungkusnya menjadi sampah di Sungai adalah PT Wings (44 persen), PT Unilever (8,4 persen) PT Ajinomoto (4 persen) , PT Ultra Prima Abadi (2 persen) dan PT Nestle (2 persen)
Ketiga, jembatan menjadi tempat pembuangan sampah, karena jembatan menjadi lokasi lalu lintas yang padat sehingga masyarakat membuang sampah saat melewati jembatan
Keempat, Belum disediakan sarana pembuangan sampah residu dan tempat pengolahan sampah Komunal di Desa Wonosalam sehingga sungai menjadi alternatif pembuangan sampah.(man/rst)