Pakar Hukum: UU Adminduk Bisa Jadi Celah Diizinkannya Pernikahan Beda Agama
Rabu, 22 Juni 2022 | 11:22 WIB
Tamat Zaifudin Humas Pengadilan Agama Surabaya menyampaikan jika permohonan pengajuan poligami dalam semester awal 2022 mengalami peningkatan. Bahkan dalam rentan waktu mulai Januari hingga Juni tersebut, peningkatannya mencapai hampir dua kali lipat dibanding tahun 2021.
“Ijin poligami, rata-rata satu (permohonan) dalam sebulan,” kata Tamat Zaifudin saat ditemui di PN Surabaya, Rabu (6/7/2022).
Berdasarkan data dari Pengadilan Agama Surabaya, di semester awal 2021, ada enam permohonan poligami yang diajukan. Dari jumlah tersebut, hanya empat yang diputus atau dikabulkan permohonannya.
Sementara itu, di semester awal tahun 2022, ada 13 permohonan yang diterima oleh Pengadilan Agama Surabaya. Dari jumlah itu, baru 10 yang diputus atau dikabulkan.
Tamat Zaifudin menyampaikan jika mayoritas pria yang mengajukan poligami merupakan kalangan ekonomi menengah keatas. Mereka yang mengajukan permohonan tersebut, lanjut dia, juga harus mendapat izin dari sang istri.
“Rata-rata (pemohon) orang yang mampu ya. Rata-rata, sudah mendapatkan izin dari istri pertamanya (untuk poligami),” ujarnya.
Humas Pengadilan Agama Surabaya juga menjelaskan, faktor yang melandasi pengajuan poligami sendiri beragam. Namun, salah satu yang paling dominan adalah tak mempunyai keturunan dari istri pertama.
“Tidak mempunyai keturunan, supaya dapat keturunan kawin lagi,” pungkasnya. (tha/bil/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
