Jumat, 22 November 2024

Pemprov Jatim Rencanakan Sungai Kalimas Jadi Identitas Kota Surabaya

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Emil Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur dan Laksda TNI Dr. T. S. N. B. Hutabarat Pangkoarmada II, usai susur sungai, Sabtu (13/8/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana merevitalisasi Kalimas agar seindah sungai-sungai di Eropa. Untuk itu Pemprov akan melakukan kajian teknis agar bisa mengeruk endapan sungai yang berada di jantung Kota Surabaya ini.

Emil Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur mengatakan, sampai saat ini sedimentasi atau pendangkalan karena pengendapan material tertentu yang terbawa aliran sungai masih jadi tantangan.

“Katanya, kalau dikeruk, dinding sungainya bisa kolaps. Kita jadinya ingin dahulukan sebuah kajian teknis biar bisa dilakukan pendalaman,” kata Emil Dardak saat memberi sambutan dalam acara Berlian Kasih Suroboyo, aksi bersih-bersih Sungai Kalimas yang diadakan oleh Koarmada II TNI AL, Sabtu (13/8/2022) pagi.

Revitalisasi Kalimas ini akan menjadi program prioritas Pemprov Jatim ke depannya. Seiring dengan cita-cita Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menjadikan Kalimas urat nadi, tulang punggung, dan identitas masyarakat Surabaya.

“Sungai Kalimas sebagai identitas Kota Surabaya sudah dimulai dengan dihidupkannya kembali wahana transportasi air,” ujar Emil.

Selain tingginya endapan, menurut Emil, indeks kualitas air Kalimas juga tergolong masih rendah. Padahal, kehidupan sehari-hari 40 persen penduduk Jatim bergantung pada Sungai Brantas yang tersambung dengan Sungai Kalimas.

“Indeks kualitas lingkungan hidup 67,7. Indeks kualitas air masih 56,13. Tertolong indeks kualitas udara 84,59 dan indeks kualitas tutupan lahan 63,72. Jadi indeks kualitas air masih jadi PR,” katanya lagi.

Sementara Laksda TNI T. S. N. B. Hutabarat Pangkoarmada II juga menyatakan ketersediaannya membantu mengatasi sedimentasi Sungai Kalimas.

“Di TNI AL ada Badan Pushidros, mereka bisa melakukan penggalian pendangkalan-pendangkalan tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan. Laut aja bisa apa lagi di sungai,” katanya saat sambutan.

Emil juga menyambut baik peluang itu. Menurutnya, penanganan Sungai Kalimas akan membutuhkan waktu lama, tapi harus dimulai segera.

“Bersama Pushidros akan kita koordinasi, juga akan membahas di titik-titik mana yang perlu penanganan. Penanganan Sungai Kalimas, tidak cukup waktu sehari dua hari, sebulan dua bulan, bahkan setahun dua tahun saja, tapi harus dimulai dari sekarang,” tutup Emil usai mengecek langsung melalui susur sungai.(lta/dfn/iss)

 

 

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs