Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana memulai pembangunan Rumah Sakit (RS) baru di kawasan Surabaya Timur. Rumah sakit yang bakal dibangun di lahan sekitar 7.000 meter persegi itu direncanakan berada di kawasan Middle East Ring Road (MERR) Gunung Anyar Surabaya.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengatakan, RS Gunung Anyar dibangun dengan skema kerja sama, bersama pihak investor dan melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Sebab menurutnya, jika hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maka pembangunannya tidak segera rampung.
“Rumah sakit baru kita lakukan pembangunannya tahun ini dengan investor dan KPBU. Karena masyarakat ini ngenteni (menunggu) nek (kalau) rumah sakit itu dibangun dengan anggaran yang tidak langsung selesai, maka rumah sakit ini ya tidak (segera) selesai,” kata Eri Cahyadi, Jumat (13/5/2022).
Eri menambahkan pihaknya sudah menyampaikan rencana skema pembangunan rumah sakit itu dengan DPRD Surabaya. Bahkan, ia juga mempersilahkan stakeholder yang ingin menjadi investor atau KPBU untuk mendukung pembangunan rumah sakit tersebut.
“Karena rumah sakit ini harus jadi,” tegasnya.
Alasan menggunakan skema pembangunan tersebut, kata Eri, agar kemiskinan dan pengangguran juga bisa tersentuh.
“Karena kalau dihitung (pakai anggaran) langsung jadi, maka kemiskinan, pengangguran tidak tersentuh. Jadi, harus ada prioritas, sehingga pembangunan rumah sakit jadi dan itu (kemiskinan) bisa tersentuh,” katanya.
Ia mengungkapkan, saat ini sudah ada investor yang berminat untuk menjalin kerja sama pembangunan rumah sakit tersebut. Bahkan, dalam waktu dekat, rencana pembangunan RS itu akan segera memasuki tahap lelang.
“Sudah ada investor yang masuk dan akan dilelang,” imbuhnya.
Di tempat terpisah, Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, menambahkan, rencananya Rumah Sakit Gunung Anyar itu akan dibangun Tipe B. Artinya, RS tersebut mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas.
“Rencananya mungkin sekelas RSUD Dr Soewandhie dan RSUD Dr Bhakti Dharma Husada. Karena kita rencanakan Tipe B,” kata Nanik.(dfn/rst)