Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyerahkan bantuan senilai Rp250 juta untuk korban bencana alam di Sidoarjo.
Bantuan dalam bentuk berbagai kebutuhan itu berhasil dihimpun Posko Surabaya Bangga Peduli, di antaranya 138 selimut, 100 bantal, 50 sprei sarung bantal, 50 daster, 100 celana dalam untuk laki- laki dan perempuan, 50 sikat gigi, 50 sabun, 200 paket sembako, dan 50 kasur lipat.
Seluruh bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya kepada Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo atau yang akrab disapa Gus Muhdlor di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo hari ini, Selasa (25/10/2022).
“Selama ini Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa selalu mengingatkan untuk saling membantu kepala daerah satu dengan yang lainnya. Kita bersama bupati dan wali kota di Jawa timur ini memang persaudaraannya kuat, jadi ketika terdengar kabar Sidoarjo ada musibah maka saya kontak (hubungi) Gus Muhdlor. Ada selimut, sembako, tempat tidur, itu yang kita berikan dan itu yang kirimkan,” kata Eri.
Selain menyerahkan bantuan, Eri menambahkan, ia dan Gus Mudhlor tengah berkoordinasi tentang bantuan yang akan dikerahkan untuk korban bencana alam longsor dan banjir di Kabupaten Trenggalek.
“Baru telepon juga dengan Bupati Trenggalek, karena Bupati Trenggalek sekarang lagi membangun rumah sementara karena banyak rumah yang hancur akibat longsor kemarin. Sehingga InsyaAllah saya dan Bupati Sidoarjo sama-sama membantu karena bagaimanapun kami adalah saudara semuanya, semoga silaturahmi kita sebagai saudara tetap terikat,” ungkapnya.
Eri memastikan jenis-jenis bantuan yang diserahkan hari ini sesuai kebutuhan para korban.
“Karena Pak Bupati menyampaikan kebutuhannya yang paling dibutuhkan adalah selimut, sembako, tempat tidur, pakaian dan itu yang kita siapkan. Sebab, ketika kami akan membantu, kami akan saling kontak, apa yang paling penting dan dibutuhkan. Kalau Trenggalek minta dibantu untuk membangun rumah saja, sehingga kami juga mendiskusikan itu,” terangnya.
Eri juga mengaku berkoordinasi dengan Bupati Gresik dan Sidoarjo, mengenai penerapan Early Warning System atau sistem peringatan dini bencana alam di wilayah aglomerasi.
“Sebenarnya kita koordinasikan dengan Bupati Gresik dan Sidoarjo tapi kalau Surabaya kita sudah punya itu, sudah kita pasang di beberapa titik. Tapi yang lain, Gresik dan Sidoarjo akan kita koordinasikan tapi saling menguatkan saja,” jelasnya.
Usai menerima bantuan, Gus Muhdlor menyampaikan terima kasih pada seluruh masyarakat Kota Surabaya sudah menaruh perhatian untuk para korban bencana alam di Kabupaten Sidoarjo.
“Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Wali Kota Surabaya yang sudah memberikan atensi dan perhatiannya kepada saudara-saudara kita. Bukan hanya Sidoarjo tetapi kolaborasi ini adalah sinergitas yang didambakan oleh setiap daerah lain,” kata Gus Muhdlor.
Terlebih beberapa jam usai kejadian bencana alam di Sidoarjo Minggu (23/10/2022), Kota Surabaya langsung merespons cepat soal bantuan yang diperlukan.
“Surabaya memberikan respon yang sangat cepat, bahkan di 3 jam pertama mungkin sudah ramai di medsos (media sosial), beliau sudah menghubungi butuh apa dan sebagainya. Kemarin data kita petakan, kebutuhannya apa, kami sampaikan. Yang jelas atas nama pribadi dan Kabupaten Sidoarjo berterima kasih kepada Wali Kota Surabaya, semoga ini menjadi prototype ke depan, sinergitas antar bupati dan wali kota se-Indonesia,” pungkasnya.(lta/dfn/ipg)