Jumat, 22 November 2024

Pemkot Akan Dampingi Pemulihan Psikis Korban Waterpark Kenjeran

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Eri Cahyadi bersama GM Kenjerak Park, Dokter, dan Perawat RS dr. M. Soewandhie Surabaya saat akan masuk ke ruang IGD, Sabtu (7/5/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meminta Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya untuk mendampingi psikis seluruh warga Surabaya yang menjadi korban seluncuran (waterslide) Waterpark Kenjeran sampai sembuh total. Termasuk menyediakan mobil ambulans untuk mengantarkan korban kontrol ke rumah sakit.

Pasca insiden ambrolnya waterslide Waterpark Kenjeran pada Sabtu siang (7/5/2022), malam harinya Eri langsung mengecek dua rumah sakit tempat dilarikannya ke-16 korban. Setelah melihat 8 korban di RS. dr. Soetomo, Eri langsung meninjau 8 korban yang dirawat di RSUD Dr. Mohamad Soewandhie Surabaya sekitar pukul 19.10 WIB. Eri menyapa dan memberikan semangat para korban yang sedang dirawat.

“Tidak usah takut ya pasti sembuh, Bismillah. Arek Suroboyo tidak boleh takut ya, Suroboyo wani. Sembuh pasti,” ujar Eri kepada salah satu korban yang juga warga Pakis Gunung.

Sementara itu dari delapan korban yang dirawat di RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, empat di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan empat lainnya masih diobservasi dan kemungkinan akan dirawatinap. Dari empat korban yang masih dirawat di RS tersebut, tiga di antaranya patah tulang, satu hasil pemeriksaan dinyatakan aman namun masih mengeluh pusing.

“Semua 16 korban dipastikan tidak ada yang meninggal. Delapan yang dirawat di RSUD Dr. Mohamad Soewandhie sudah pulang. Empat sudah baikan tapi ya sek lenger-lenger (melamun) sepertinya syok mangkannya kita minta DP5A dampingi trauma healingnya sampai sembuh total. Kalo empat yang dirawat di sini, tiga nya patah tulang, satu tidak apa-apa cuma ya pusing. Ada yang warga Bogor satu, satunya lagi Gresik, sisanya Surabaya,” katanya usai mengunjungi para korban di IGD.

Atas kejadian ini, Eri menyayangkan kurangnya pengawasan jika ada indikasi penumpukan pengunjung di seluncuran sehingga kelebihan beban dan ambrol. Namun pihaknya sekaligus mengingatkan seluruh pengelola wisata di Surabaya agar mengutamakan keselamatan masyarakat atau pengunjung.

“Kalau ada kelebihan beban kudune onok sing njogo (harusnya ada yang menjaga). Tapi namanya juga musibah, semoga ini pembelajaran bagi yang lainnya apapun investasinya, keuntungan juga dapat, tapi keselamatan jiwa, kepentingan masyarakat itu yang utama,” jelas Eri.

Eri juga memastikan seluruh biaya perawatan korban akan ditanggung pihak manajemen Kenjeran Park.

“Semua, tidak hanya operasi terus ditinggal tapi ya termasuk kontrol pokoknya sampai sembuh total. Ya kan Pak Paul ya ini dari Manajemen Kenjeran juga ada,” ucap Eri sambil mengajak bicara Paul Steven General Manager Kenjeran Park.

Kepada masyarakat, Eri juga meminta untuk tidak berspekulasi terkait penyebab insiden ambrolnya waterslide Waterpark Kenjeran hari ini. Pihaknya menyerahkan penyelidikan sepenuhnya kepada Labfor Polrestabes Surabaya.

“Tidak tahu kalau ada dari Labfor Polda Jatim juga saya belum tahu. Yang jelas jangan menduga-duga A, B, C, kita tunggu saja keterangannya dari kepolisian. Yang utama sekarang penanganan seluruh korban,” ungkapnya.

Sekitar pukul 19.45 WIB Eri Cahyadi selesai mengunjungi para korban yang dirawat di RS dr. M. Soewandhie. Sebelum meninggalkan lokasi, Eri menyapa kembali 2 korban anak-anak yang sudah diperbolehkan pulang dan sedang menunggu penjemputan keluarga di depan ruang IGD. Eri kemudian, memerintahkan jajarannya untuk mengantar korban pulang. (lta/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs