Sabtu, 23 November 2024

Pemerintah Akan Hentikan Subsidi Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Secara Bertahap

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi. Perawat mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) baju hazmat (Hazardous Material) membawa pasien dalam pengawasan COVID-19 (Corona Virus Desease) menuju kamar isolasi khusus RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). Foto : Antara

Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kemanusiaan mengatakan bahwa pemerintah akan menghentikan subsidi biaya perawatan pasien Covid-19 secara bertahap seiring dengan penurunan kasus penularan virus corona.

“Secara bertahap, pasti itu. Kalau memang wabahnya sudah tidak ada masa harus disubsidi terus,” kata Muhadjir di Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Lebih lanjut dia mengatakan pemerintah akan memperlakukan penanganan Covid-19 sebagaimana penanganan penyakit influenza biasa, yang pemeriksaan laboratorium untuk afirmasi kasusnya tidak mendapat bantuan pembiayaan dari pemerintah.

Pembiayaan pengobatan pasien Covid-19, ia mengatakan, selanjutnya juga akan dikembalikan ke mekanisme pembiayaan dalam program jaminan kesehatan nasional yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

“Kalau sekarang kan tidak seperti itu, ditanggung semua oleh pemerintah,” katanya.

Muhadjir mengatakan bahwa penularan Covid-19 di Indonesia sudah terkendali, ditandai dengan terus menurunnya angka kasus dan tingkat kematian akibat penyakit itu.

​​​​​​”Di DKI, seperti rumah sakit rujukan itu sebagian besar yang meninggal itu bukan karena Covid-19, yang paling tinggi adalah kanker, yang kedua itu adalah pneumonia non-spesifik, dan Covid-19 ranking 14, justru paling bawah,” katanya mencontohkan kondisi penularan Covid-19 di DKI Jakarta sebagai gambaran.

Meski penularan Covid-19 sudah mulai terkendali, ia mengatakan, pemerintah tetap berhati-hati dalam menentukan langkah transisi menuju endemi.

“Tentu semua ini tidak berarti kita semborono. Tidak boleh sembarangan, tidak boleh menganggap enteng, karena kita tidak tahu perkembangan virus ini,” katanya.

Ia menambahkan, virus corona varian baru dikonfirmasi muncul di negara lain.

“Maka tidak ada kata lain, kita harus waspada menghadapi Covid-19 ini. Mudah-mudahan kita berhasil menuju transisi endemi,” katanya, mengutip dari Antara.(ant/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs