Minggu, 29 September 2024

Pelindo Daya Sejahtera Edukasi Kesehatan Siswa SD di Lingkungan Padat Penduduk Surabaya

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
PT Pelindo Daya Sejahtera (PDS) mengadakan kegiatan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada para siswa di SD Al- Istiqomah Surabaya Perak Barat, Kec. Pabean Cantikan, Kota Surabaya, Rabu (26/10/2022). Foto: Humas PHBS

PT Pelindo Daya Sejahtera (PDS) mengadakan kegiatan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada para siswa di SD Al- Istiqomah Surabaya Perak Barat, Kec. Pabean Cantikan, Kota Surabaya, Rabu (26/10/2022).

Sosialisasi PHBS ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan sejak dini kepada para siswa, sekaligus melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di bidang Kesehatan.

Sosialisasi dibuka dengan mengajarkan nyanyian cuci tangan yang disertai dengan gerakan mencuci tangan yang benar kepada para siswa. Setelah para siswa mampu mengingat gerakan cuci tangan melalui lagu, selanjutnya siswa diajak untuk melakukan praktek cuci tangan dan sikat gigi yang baik dan benar. Sosialisasi ini diikuti oleh 75 orang siswa yang menyambut dengan antusias.

Praktek cuci tangan dan gosok gigi dipandu oleh para dokter gigi, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), karyawan PDS, dan Suroso Wahyu Prihartono, Direktur Utama PT Pelindo Daya Sejahtera. Untuk menunjang kelancaran sosialisasi PHBS, PDS juga menyediakan paket alat mandi dan kebersihan bagi seluruh peserta.

SD Al-Istiqomah dipilih sebagai sasaran program TJSL PDS karena terletak di pemukiman padat penduduk. Dengan tingginya jumlah penduduk, jarak antarrumah penduduk semakin sempit dan produksi sampah rumah tangga semakin tinggi. Kondisi ini seringkali tidak diimbangi dengan manajemen sampah dan kebersihan yang baik, sehingga masyarakat di wilayah ini rentan terkena penyakit.

“Kami memilih untuk melakukan sosialisasi PHBS kepada anak-anak usia sekolah sebagai bentuk tindakan preventif. Di lingkungan ini, para orang tua murid umumnya bekerja sebagai pedagang asongan dan buruh kasar. Dengan waktu mereka tersita di luar rumah dan minimnya pemahaman terhadap kebersihan, maka anak-anak menjadi rentan terkena penyakit. Mau tidak mau, anak harus belajar menjaga kebersihannya sendiri.” ujar Suroso.

“Kami harap para siswa dapat menerapkan budaya cuci tangan dan gosok gigi yang benar, agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit,” ujar Suroso, “Kalau tidak sehat, ya tidak bisa sekolah. Kalau tidak masuk sekolah, nanti bisa ketinggalan pelajaran. Jadi peningkatan mutu pendidikan juga sangat dipengaruhi oleh kesehatan masyarakat,” pungkas Suroso.(dfn)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Minggu, 29 September 2024
25o
Kurs