Antonio Guterres Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan “peringatan” global pada Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional (International Day of Epidemic Preparedness) yang diperingati setiap tahun pada 27 Desember.
“Dunia harus bersatu. Covid-19 merupakan sebuah peringatan,” ujar Guterres dalam pesannya untuk hari internasional itu pada Selasa (27/12/2022), seperti dikutip Antara.
“Kerugiannya sangat besar,” tutur Guterres.
Sejak pandemi melanda, dia mengungkapkan bahwa jutaan nyawa melayang, ratusan juta orang jatuh sakit, perekonomian hancur, sistem kesehatan kewalahan, dan triliunan dolar AS lenyap.
Lebih lanjut, pejabat tertinggi PBB itu mengatakan kemajuan untuk ‘Tujuan Pembangunan Berkelanjutan’ masih melebar jauh dari jalurnya.
“Negara-negara berkembang kerap dibiarkan berjuang sendiri, sungguh disayangkan bahwa mereka tak dapat mengakses vaksin, tes, atau perawatan yang mereka butuhkan untuk melindungi rakyat mereka,” lanjut Guterres.
Guterres juga memperingatkan Covid-19 tidak akan menjadi epidemi atau pandemi terakhir yang dihadapi manusia.
“Sebagai komunitas global, kita harus mengindahkan pelajaran keras dari COVID-19 dan melakukan investasi yang berani dalam kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons pandemi,” kata sang sekjen PBB.
Guterres menggarisbawahi langkah-langkah pengawasan guna mendeteksi dan memantau virus yang berpotensi epidemi, sistem kesehatan tangguh yang didukung oleh kesehatan semesta (universal health coverage), serta tenaga kesehatan (terlatih, diperlengkapi dengan baik, dan dibayar dengan layak).
“Kita juga membutuhkan akses yang merata terhadap vaksin, perawatan, diagnostik, dan teknologi penyelamat nyawa untuk semua negara,” tambah Guterres.
Dia juga menegaskan untuk menghindari misinformasi serta pseudosains yang berdasarkan ilmu pengetahuan dan informasi fakta, serta mengingatkan pandemi tidak bisa dilawan oleh negara-negara secara individual saja.
“Pada Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional ini, saya mendesak semua negara untuk berdiri bersama dalam upaya kita memastikan dunia diperlengkapi dan siap dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan,” ungkapnya.
PBB pertama kali menetapkan Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional pada 27 Desember 2020, diserukan Majelis Umum PBB untuk mengadvokasi pentingnya pencegahan, kesiapsiagaan, dan kemitraan untuk melawan epidemi.(ant/tik/rst)