Sabtu, 23 November 2024

Momen Toleransi Pada Malam Kamis Putih di Gereja Kota Mojokerto

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Momen teaterikal penyaliban memperingati Kamis Putih di Gereja Kota Mojokerto, Kamis (14/4/2022). Foto: Fuad Maja FM

Puluhan jemaat Kristen dan Katholik memadati GKJW Pepanthandi Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto untuk memperingati Kamis Putih. yakni dimulainya peristiwa Tri Hari Suci sebelum perayaan puncak Paskah pada Jumat (15/4/2022).

Di momen tersebut, turut diperagakan teaterikal Jalan Salib peristiwa perjamuan malam terakhir yang dipimpin oleh Yesus. Namun yang buat kagum, dalam teaterikal tersebut diperagakan oleh aktor utama oleh pria yang beragam Islam yang tergabung dalaam organisasi pecinta pemikiran Gus Dur.

Bahkan, teaterikal tersebut sempat membuat para jemaat menangis saat aktor utama (Yesus) yang diperagakan seniman bernama Kukun Triyoga.

Dalam teaterikal Kamis Putih, sosok Yesus diperankan oleh Kukun Triyoga, Kamis (14/4/2022). Foto: Fuad Maja FM

Kamis Putih sendiri menjadi salah satu bagian penting dari perayaan Paskah 2022 bagi umat Kristen dan Katholik, memperingati peristiwa perjamuan malam terakhir yang dipimpin oleh Yesus.

Hari Kamis Putih yang juga dikenal dengan Kamis Suci, yakni peristiwa perjamuan malam terakhir yang dilakukan Yesus bersama murid-murid-Nya dan pembasuhan kaki sebelum Dia menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan.

“Ini adalah bentuk toleransi yang perlu dilestarikan, saya sendiri sangat menyambut gembira dan bangga dengan peringatan Kamis Putih kali ini, apalagi ini yang meragakan Jalan Salib bukanlah jemaat, melainkan orang yang beragama Islam,” ungkap Indro Sujarwo Pendeta GKJW Pepanthandi, Kamis (14/4/2022).

Indro menjelaskan, Yesus sengaja membuat perjamuan malam sebagai salah satu bentuk perpisahan untuk muridnya.

“Yang bisa diambil dari peristiwa ini yaitu tentang kerendahan hati dan mau merendahkan hati tidak memandang jabatan,” ujarnya

Untuk mengenang perjamuan akhir itu, kata dia, adalah Kamis Putih yang paling meriah dan impresif sepanjang tahun, terlebih bisa diperingati dengan gelaran teaterikal.

“Siapa yang menjadi Yesus ini, jemaat banyak yang bertanya, ini adalah orang bukan jemaat kita, tapi orang Islam tapi menghayati betul jiwa. Ya mungkin karena orang seni,” terangnya.

Usai melakukan Kamis Putih, pada Jumat (15/4/2022) pagi, umat Kristen dan Katholik akan menjalankan Misa atau Jumat Agung untuk mengenang dan mengingat peristiwa kematian Yesus dengan acara perjamuan Kudus.

Karena momen Jumat Agung bertepatan dengan bulan puasa, dia meminta agar para jemaat selalu memiliki sifat peduli terhadap sesama dan menghargai kelompok lain dan selalu berbuat baik.

“Ayo saling menghargai, kita menjunjung tinggi toleransi. Bangsa ini bangsa besar yang menghargai sesama umat, sesuai dengan tema kita Tak Terpisahkan dari Kasih Allah,” tandasnya. (bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs