Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kapolri mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan atas nama NKRI, saat menghadiri kegiatan Kirab Merah Putih yang diikuti puluhan ribu masyarakat lintas agama dan budaya, di Monas-Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/8/2022).
“Kita harus ingat, di atas semuanya persatuan dan kesatuan harus kita jaga, di atas semuanya yang namanya Pancasila harus tetap kita pertahanan, di atas semuanya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati,” kata Listyo saat berpidato di panggung Kirab Merah Putih di Bundaran HI, dikutip Antara.
Persatuan dan kesatuan, kata Sigit, sangat diperlukan bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi segala macam bentuk tantangan ke depan, baik dari tingkat nasional maupun global.
Sigit memaparkan tantangan tersebut di antaranya adalah pandemi Covid-19, di mana Indonesia berhasil membuktikan mampu terbebas dari virus tersebut dengan capaian vaksinasi yang termasuk tertinggi di dunia, berkat semangat persatuan dan kesatuan.
“Karena persatuan dan kesatuan pula lah Indonesia saat ini bisa bangkit. Pertumbuhan ekonomi kita saat ini berada di angka 5,44 persen,” ujarnya.
Kemudian tantangan berikutnya, kata Sigit, ialah ancaman krisis pangan dan energi global. Ia mengingatkan semangat persatuan dan kesatuan menjadi modal utama agar Indonesia mampu mencapai ketahanan pangan dan energi.
“Kalau kita tidak hati-hati, tidak siap untuk menghadapi ini maka Indonesia juga akan terdampak,” kata eks Kabareskrim Polri itu.
Tantangan selanjutnya, sambung Sigit, adalah Pemilu serentak yang digelar 2024 mendatang. Menurutnya, semangat persatuan dan kesatuan diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terpolarisasi akibat politik identitas yang mengemuka seperti pada Pemilu 2019 lalu.
“Di tahun 2024 kita ingin para pemimpin nasional nanti akan membawa semangat untuk bisa membangun, mewujudkan dan menunjukkan program-programnya untuk bisa menyejahterakan masyarakat. Tentunya yang paling penting jangan menggunakan politik yang bisa mengakibatkan polarisasi bangsa,” kata Sigit.
Selain itu, Sigit menyebut pula bahwa Indonesia pada tahun 2030 mendatang akan mencapai bonus demografi. Untuk itu ia menekankan perlunya semangat persatuan dan kesatuan agar dapat memanfaatkan bonus demografi dengan sebaik-baiknya.
“Namun kalau kita lalui dengan cara-cara yang keliru, sebaliknya, Indonesia bonus demografi yang ada akan menjadi bencana dan kita akan terpuruk,” tutur Sigit.
Sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi) Presiden pada Minggu (28/8/2022) pagi, melepas kirab Merah Putih dari depan Istana Merdeka, Jakarta, sekitar pukul 07.00 WIB, didampingi Kapolri dan ulama Habib Luthfi bin Yahya kharismatik.
Kirab bendera Merah Putih sepanjang 1.700 meter yang diikuti oleh puluhan ribu elemen masyarakat yang terdiri dari lintas agama, pelajar, pemuda, instansi pemerintah, santri, TNI-Polri, hingga berbagai organisasi masyarakat.
Kirab Merah Putih merupakan acara kebudayaan dan berkesenian dalam keberagaman yang bertujuan meningkatkan persatuan dan kesatuan. Acara ini juga diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan HUT Ke-77 RI. (ant/bil/ipg)