Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kampung Anak Negeri Kalijudan Surabaya terus berupaya mendorong kesetaraan hak bagi warga disabilitas melalui pemberian identitas resmi dan rencana sekolah formal.
Cholik Anwar Kepala UPTD Kampung Anak Negeri Kalijudan mengatakan, sejak akhir bulan Maret 2022 sebanyak 59 anak disabilitas di bawah naungannya telah memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) sendiri-sendiri.
“Setelah mereka punya NIK sendiri, langsung kita daftarkan untuk mendapat vaksin Covid-19. Itu hak mereka mendapat vaksinasi mulai pertama sampai booster,” ujar Cholik waktu ditemui, Minggu (4/12/2022).
Manfaat lain, memiliki kartu identitas itu juga dirasakan penyandang disabilitas untuk mendapat hak layanan kesehatan. Kata Cholik, pihak UPTD Kampung Anak Negeri telah bekerjasama dengan Pusksesmas Kalijudan.
Kerjasama itu, dalam bentuk layanan kesehatan pemeriksaan bagi 59 penyandang disabilitas UPTD Kampung Anak Negeri setiap sebulan sekali.
Selain membantu pemberian hak identitas resmi, Cholik menjelaskan pihaknya ada rencana menjalin kerja sama untuk memberi pendidikan formal bagi disabilitas.
“Rencananya sama lembaga pendidikan swasta, selasa besok masih assesmen lagi dari pihak sana. Semoga bisa terlaksana,” ucap Cholik.
Selama ini para disabilitas di UPTD hanya diberikan pendidikan non-formal sesuai bakatnya masing-masing seperti melukis, menyablon, membatik, bahkan ada yang diberi pelatihan fotografer.
Tidak adanya ijazah formal juga menjadi persoalan terkait serapan tenaga kerja bagi penyandang disabilitas di perusahaan. Padahal menurut UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas bahwa BUMN/BUMD minimal 2 persen tenaga kerja dialokasikan untuk penyandang disabilitas.
“Dari peraturan itu saya termotivasi, semoga rencana kerjasama pendidikan ini jadi dan pelatihan pekerjaan bisa kita dampingi untuk memberikan ijazah. Dan serapan tenaga kerja disabilitas meningkat,” katanya.
Sementara itu, Eko Doto Nugroho anggota Disabilitas Berkarya dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional menggelar acara bersama penyandang disabilitas di UPTD Kampung Anak Negeri hari ini.
Dalam kegiatan itu, Disabilitas Berkarya mengangkat tema ‘Setara di Ruang Yang Sama’. Tema tersebut juga seiring dengan tujuan pemerintah dalam pembangunan yang memprioritaskan disabilitas.
“Setara ini kan artinya luas, ya seperti infrastruktur publik pendidikan, dan kesetaraan hukum yang sama. Kami ingin mereka juga dianggap sama seperti kita semua,” ucap Eko.(wld/rum/iss)