Jumat, 22 November 2024

Menumbuhkan Mimpi Anak Jalanan, PLN Fasilitasi Edukasi non Formal

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
PLN Peduli memberikan bantuan sarana penunjang edukasi berupa laptop dan tablet yang juga membantu anak-anak dalam mengikuti Pendidikan secara daring. Foto: Humas PLN

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur terus berkomitmen memberikan manfaat dan dukungan kepada sekitar di berbagai sektor termasuk bidang pendidikan. Dukungan dalam bidang pendidikan ini diwujudkan dengan penguatan edukasi, fasilitas hingga dukungan untuk peningkatan kemampuan siswa Sekolah Anak Jalanan yang telah dikelola oleh Save Street Children Surabaya (SSCS).

“Melalui PLN Peduli, kami mengajak anak jalanan untuk terus menumbuhkan mimpi melakukan perubahan ke arah lebih baik melalui kegiatan positif dan edukatif. Dengan pendampingan dan bekal pembelajaran, kami berharap mereka yang dulunya turun ke jalan menjadi berkurang intensitasnya hingga berhenti sama sekali tentunya ke arah yang lebih baik,” kata Hamzah Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jawa Timur, melalui keterangan pers yang diterima suarsurabaya.net, Selasa (25/10/2022).

Sekolah Anak Jalanan yang digagas oleh komunitas SSCS ini didampingi PLN Peduli sejak tahun 2019 melalui pemberian motor pintar yang digunakan untuk membawa buku bacaan dan sarana edukasi di lokasi-lokasi kegiatan mengajar untuk anak-anak jalanan. Pada tahun 2020, PLN Peduli memberikan bantuan sarana penunjang edukasi berupa laptop dan tablet yang juga membantu anak-anak dalam mengikuti Pendidikan secara daring. Pada tahun 2021, PLN menyediakan basecamp utama kegiatan Sekolah Anak Jalanan yang dilengkapi dengan PLN Edu. Tempat singgah ini kemudian diberi nama Rumah Anak Merdeka.

 

PLN menyediakan basecamp utama kegiatan Sekolah Anak Jalanan yang dilengkapi dengan PLN Edu. Tempat singgah ini kemudian diberi nama Rumah Anak Merdeka. Foto: Humas PLN

“Pada tahun 2022, PLN Peduli memberikan edukasi nonformal berupa pembekalan kompetensi digital untuk fotografi dan kompetensi digital lain. Jadi pendampingan yang kami berikan bersifat pengayaan di luar materi sekolah sehingga waktu mereka yang dihabiskan di jalan bisa digunakan untuk belajar dan memperkaya kompetensi dengan Rumah Anak Merdeka ini,” imbuh Hamzah.

Amel, salah satu anak binaan SSCS menceritakan cita-cita dan harapannya saat dewasa untuk menjadi seorang sarjana hukum agar dapat membantu menyelesaikan beragam potensi konflik dan masalah yang sering ditemui. Amel mengaku sangat senang mengakses berbagai buku di perpustakaan digital yang disediakan PLN secara gratis dan bisa berkumpul bersama teman-temannya di Rumah Anak Merdeka.

Advin Mariyono General Coordinator SSCS mengapresiasi penuh bantuan PLN dan berkomitmen terus mendorong relawan dan pengurus SSCS untuk senantiasa menjalankan edukasi kepada anak-anak sebagai jembatan dalam meraih cita-cita.

“Kami sebagai sukarelawan tentunya sangat terbantu apabila passion kami untuk berbagi kepada adek-adek didukung dan didampingi penuh oleh PLN. Yang paling membuat kami sangat bersyukur adalah roadmap dan rencana ke depan yang jelas dari PLN sehingga anak-anak jalanan ini nanti menjadi berdaya, mandiri dan berkompetensi unggul,” pungkas Advin.(rum/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs