Dr (HC) Ir Tri Rismaharini MT., Menteri Sosial RI, gandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi garap inovasi teknologi untuk memudahkan akses transportasi dan ketersediaan air di beberapa daerah pedalaman dan perbatasan di Indonesia.
Risma menyampaikan, bahwa masih banyak daerah di kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Seperti yang dialami masyarakat di Pulau Alor, kawasan ujung di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang harus menyeberang ke Pulau Pantar untuk mendapatkan air.
Juga wilayah di Kabupaten Asmat, Papua yang kesulitan bercocok tanam dan memperoleh air tawar karena kontur tanah yang cenderung dipenuhi rawa. “Mereka itu benar-benar kesulitan, seorang ibu di Pulau Alor sampai rela bermalam di Pulau Pantar dan tidak bisa kembali ke Pulau Alor karena ombak tinggi hanya untuk mendapatkan air, ” terang Risma, Senin (14/2/2022).
Menanggapi persoalan serupa yang turut terjadi di kawasan 3T lainnya, Prof. Dr.Ir Mochamad Ashari MEng., Rektor ITS menyambut antusias kesempatan yang diberikan Kemensos ini untuk membantu pembangunan daerah tertinggal. “Dengan senang hati, ITS siap untuk berkontribusi bersama Kemensos guna mendukung pembangunan Indonesia,” kata Ashari sapaan Rektor ITS.
Dalam pertemuan ini, disepakati beberapa rencana kolaborasi ITS dengan Kementerian Sosial. Diantaranya adalah penelitian lebih lanjut oleh ahli Geofisika ITS terkait peninjauan daerah sulit air bersih, inovasi pembuatan hidroponik apung di daerah rawa, alat desalinasi portable untuk mengubah air laut menjadi air tawar, pengadaan panel surya di daerah minim listrik, serta penyelenggaraan kuliah kerja nyata (KKN) dan kerja praktik (KP) mahasiswa ITS untuk membantu di wilayah sasaran Kemensos.
Selain membahas inovasi terbaru, Risma juga menindaklanjuti pengadaan kapal penumpang bagi masyarakat Memberamo, Papua. Selain itu, juga motor listrik GESITS untuk mobilitas masyarakat di pegunungan Papua, hasil kerja sama dengan ITS dan Universitas Cenderawasih (Uncen), tahun lalu. “Saat ini, telah berhasil dirakit empat buah kapal yang nantinya akan digunakan untuk transportasi air masyarakat di Memberamo,” papar Risma.
Selain proses perakitan kapal yang sudah mencapai 90 persen tersebut, telah tiba pula dua jenis motor listrik GESITS, yaitu untuk daerah pegunungan dengan kemiringan standar serta kemiringan curam. “Saat ini dua motor listrik GESITS telah tiba di Jayapura, tinggal tunggu peluncurannya serta transfer teknologi kepada masyarakat sekitar,” ujar Dr Bambang Sudarmanta ST MT., Manajer Sains Techno Park (STP).
Di akhir pertemuan, Risma mengungkapkan bahwa masyarakat Papua sangat senang menerima bantuan kapal penumpang yang jauh melebihi ekspektasi mereka. Risma berharap, ke depannya kolaborasi sejenis dengan ITS akan terus berlanjut. Sementara itu ditambahkan Ashari Rektor ITS, juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Kemensos kepada ITS.
“Inovasi ide dari ITS tentu akan sulit untuk direalisasikan kepada masyarakat tanpa dukungan pemerintah seperti ini,” pungkas Ashari.(tok/iss/ipg)