Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan (Menhub), pada Minggu (17/7/2022) kemarin, meninjau progres pembangunan Bus Listrik Merah Putih (BLMP) PT INKA, di Madiun, Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Menhub meminta PT INKA untuk mempercepat pembangunan agar nantinya memiliki spare waktu untuk melakukan perbaikan, sebelum dapat digunakan. Dia ingin memastikan pengerjaannya dapat selesai tepat waktu, dalam rangka mendukung penyelenggaraan KTT G20 pada November 2022.
“Kita harus perhitungkan bus ini dengan suatu standar keselamatan yang baik,” kata Budi, dikutip Antara Senin (18/7/2022).
Ia mengapresiasi PT INKA yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan sejumlah perguruan tinggi, dalam penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang lebih dari 50 persen.
“Ini akan membuka ruang kerja baru bagi produk dalam negeri, dan juga kesempatan bagi para akademisi di perguruan tinggi untuk melakukan riset dan inovasi, yang selama ini hanya bisa dilakukan di luar negeri,” ujar Budi.
Apresiasi juga diberikan Menhub kepada Kemenristekdikti yang telah mendukung pendanaan riset yang dituangkan dalam bentuk karya yang terhilirisasi, seperti halnya pembangunan bus listrik dalam negeri. “Saat ini kita bangun 30 bus listrik dan ke depannya akan terus bertambah,” ujar Budi.
Menhub juga meminta sejumlah operator BUMN seperti Damri, PT KAI, dan INKA untuk terus mendukung dan membuka kesempatan bagi dunia pendidikan melakukan riset pengembangan teknologi transportasi secara lebih intensif.
“Tidak mungkin dunia industri berjalan sendiri, harus bekerja sama dengan sektor pendidikan. Selanjutnya kami berikan kesempatan kepada dunia perguruan tinggi untuk turut serta dalam pengembangan transportasi kereta ringan atau LRT,” jelasnya.
Dalam kunjungannya ke PT INKA, Budi Karya Sumadi juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penelitian dan Pengembangan Kereta Ringan Berbasis Hybrid dan Cerdas, yang dilakukan BRIN, PT INKA, PT KAI dan beberapa Perguruan Tinggi Negeri.
PTN yang akan terlibat dalam pembuatan kereta ringan hybrid dan cerdas, yakni Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Indonesia, Telkom University, Politeknik Negeri Madiun, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Universitas Brawijaya Malang. (ant/des/bil/rst)