Pelayaran Kebangsaan dan Bahari mengarungi perairan alur pelayaran Barat Surabaya, Jawa Timur, menumpang KRI Makassar 590, berlangsung selama tiga hari (20-22 Mei 2022).
Banyaknya peserta yang ikut tour otomatis membuat dapur kapal perang tersebut lebih sibuk dari biasanya. Karena, anak buah kapal (ABK) harus memasak ratusan porsi untuk kebutuhan makan para peserta kegiatan.
Berdasarkan data dari pihak panitia, pelajar SMA Taruna Nala yang ikut pelayaran sebanyak 350 siswa. Sedangkan jumlah ABK KRI Makassar ada 46 orang.
Pantauan Tim Suara Surabaya yang ikut berlayar, area dapur KRI Makassar terbagi tiga bagian, yaitu ruang penyimpanan kering, ruang pendingin untuk menyimpan daging, dan area masak.
Marzuki Kepala Bagian Masak KRI Makassar mengatakan, setiap hari dia harus mengolah menu makan siang dan makan malam dengan perhitungan yang tepat, supaya tidak berlebihan, atau kekurangan.
Misalnya nasi, kami hitung satu orang kira-kira 600 gram. Itu sudah kami lebihkan dan tidak bakal kurang. Karena umumnya orang mengkonsumsi rata-rata 400 gram sekali makan,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (21/5/2022).
Begitu juga dengan potongan ayam untuk konsumsi peserta pelayaran. “Kami ordernya tidak menghitung per kilo, tapi per potong. Jadi, seekor ayam kami jadikan 14 potong,” ungkapnya.
Selanjutnya, potongan ayam yang sudah dicuci bersih diolah bersama bumbu yang dimasukkan ke dalam panci besar.
“Ini kami mau masak opor ayam. Di ddalam satu panci ini ada sekitar 400 potongan ayam. Kalau sudah matang, menu makanan kami sajikan tepat pukul 07.00 WIB,”jelasnya.
Marzuki melanjutkan, persiapan memasak dilakukan timnya dari pukul 24.00 WIB. Tim Dapur KRI Makassar ada delapan orang, dengan berbagai tugas, ada yang menggoreng, dan ada yang bertugas menyiapkan bahan masakan.
Di bagian luar dapur terlihat empat orang pria berbagi tugas, ada yang mengupas kentang, ada yang memotong menjadi bagian kecil-kecil untuk diolah menjadi sambal goreng kentang ati.
Menu harian selama tiga hari untuk sarapan, makan siang dan makan malam sudah terencana dan tertulis di papan menu yang ada di area dapur.
Begitu masuk waktu makan, para siswa peserta pelayaran sudah mengantre dengan tertib sambil membawa nampan untuk menikmati menu istimewa di atas Kapal Perang.(man/rid)