Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan menyatakan, pemerintah mengambil langkah konkret untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan harga terjangkau. Sehingga stabilitas harga kebutuhan pokok tetap terjaga.
Pernyataan itu disampaikan Mendag, Rabu (13/1/2022), dalam acara peluncuran Program Migor 14 Ribu dan Holding BUMN Pangan ID Food yang diluncurkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di Museum Fatahillah, Jakarta.
“Sesuai mandat Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Perdagangan untuk menjamin stabilitas harga bahan-bahan pokok, program Migor 14 Ribu diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terhadap minyak goreng, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu,” ujar Lutfi.
Mendag menjelaskan, program Migor 14 Ribu diharapkan bisa mempertahankan penerimaan devisa kelapa sawit yang harganya sangat baik di pasar internasional.
Selain itu, untuk menjaga keterjangkauan serta ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat.
“Kami saat ini sedang melakukan intervensi dengan menggunakan mekanisme Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yaitu menyiapkan 1,2 miliar liter untuk enam bulan pertama 2022. Saya jamin harga minyak goreng akan berada di Rp14 ribu per liter,” tegasnya.
Lutfi menambahkan, pada 2022, tren permintaan bahan-bahan pokok akan lebih banyak daripada pasokan. Sekarang, Kementerian Perdagangan sedang mengatur logistik tahun 2022.
Dia berharap, Holding BUMN Pangan ‘ID Food’ yang diluncurkan hari ini turut mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas dan ketersediaan bahan-bahan pokok.
“Kami mohon kerja sama pemerintah, BUMN, dan swasta untuk menjaga kekompakan, kebersamaan, dan membulatkan tekad untuk membuat Indonesia maju. Saya yakin kita bisa dan mudah-mudahan ini dapat menjadi bekal kita ke depan,” tandasnya.
Sementara itu, Erick Thohir Menteri BUMN mengatakan, BUMN sedang melakukan perbaikan ekosistem. Selain itu, dia mengimbau BUMN Holding terbuka dengan inovasi dan teknologi.
“Saya berharap ‘ID Food’ bersinergi dengan BUMN lain seperti Himbara, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan lainnya untuk dapat melakukan pendampingan kepada para petani, peternak, hingga nelayan, serta menghasilkan solusi pembiayaan yang benar dengan data yang benar,” kata Erick.
Di tempat yang sama, Arief Prasetyo Adi Direktur Utama PT RNI (Persero) mengatakan, dukungan dari kementerian dan lembaga sangat penting bagi pembentukan holding pangan.
“Saya harap, ‘ID Food’ dapat memacu semangat kita bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, inklusivitas petani, peternak, dan nelayan, serta menjadi perusahaan kelas dunia,” ucapnya.(rid/rst)