Jumat, 22 November 2024

Mendag Janji Impor Beras Tidak Berdekatan Momen Panen Raya

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Petani menabur pupuk di sawahnya. Foto: Antara

Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan (Mendag) menyatakan impor beras yang akan dilakukan Pemerintah akhir tahun ini tidak akan berlanjut sampai panen raya bulan Februari hingga Maret 2023.

Dalam webinar “Polemik Impor Beras di Akhir Tahun” yang digelar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang dipantau Antara secara daring di Jakarta, Selasa (27/12/2022), Zulhas sapaan akrabnya mengatakan, impor beras sebanyak 500 ribu ton akan datang maksimal Januari 2023.

“Impor 200 ribu ton dan 300 ribu ton itu sampai Januari (2023). Impor 200 ribu ton Desember (2022) tapi baru masuk 70 ribu ton. Akan masuk lagi Januari (2023). Saya bilang sampai Januari. Februari dan Maret jangan impor lagi karena mau panen,” ujarnya.

Zulhas mengatakan sebetulnya menentang adanya impor beras. Sebagai anak keluarga petani, dia mengaku dua kali menolak rencana impor dalam dua rapat terbatas (ratas) kabinet.

Dari data Kementerian Pertanian (Kementan) yang mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui ada surplus beras mencapai 7 juta ton.

Sementara itu, Perum Bulog mengatakan stok cadangan beras hanya tersisa 500 ribu ton dari stok ideal 1,2 juta ton. Di waktu bersamaan, harga beras di pasaran juga meningkat bahkan mencapai hampir Rp1.000 per kilogram.

“Beras itu naik Rp100 perak saja pengaruhnya inflasi tinggi sekali. Apalagi naik Rp1.000. Bahkan dari Rp1.000 itu Pak Harto jatuh. Jadi kalau beras itu menyangkut hajat hidup orang banyak, sangat strategis,” kata Mendag.

Sebelumnya, Joko Widodo Presiden RI memerintahkan Bulog segera menyerap pasokan beras di lapangan bersama Mendag dan Mentan.

Walau aturannya berhasil diubah karena Bulog bisa membeli dengan harga maksimal. Alih-alih harga minimal seperti sebelumnya, Pemerintah tidak menemukan pasokan beras untuk dibeli.

“Carilah beras, beli Rp10 ribu/kg, tidak ada juga. Itu sudah minggu kedua. Mau beli gabah Rp6 ribu/kg juga tidak ada karena belum panen, mana ada gabah. (Harga) beras masih naik terus karena orang tahu stok Bulog sedikit, confidence (kepercayaan) pasar terganggu,” uangkap Zulhas.

Jokowi memutuskan impor beras di tengah kondisi harga beras semakin tinggi dan pasokan yang tidak kunjung ada.

“Akhirnya satu bulan mencari beras tidak ada, Bulog harus operasi pasar, tinggal 300 ribu stoknya. Akhirnya diputuskanlah kepada Mendag, impor 200 ribu ton dan 300 ribu ton beras sampai Januari 2023,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Zulhas meminta Bulog menghabiskan pasokan mereka untuk operasi pasar guna menekan harga beras yang cenderung naik.

Permintaan itu disampaikan lantaran pasokan beras impor akan segera datang.

“Bulog berasnya dihabiskan saja untuk operasi pasar agar bisa menekan harga yang sekarang terus masih naik. Masih cenderung naik nih, belum turun-turun harga beras. Saya minta dihabiskan. Toh nanti Februari kan beli. Bulog masih takut-takut karena nggak ada pengalaman kayak kami kan? Kalau kami kan sudah biasa pertarungan lapangan, jadi biasa,” pungkas Mendag.(ant/tik/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs