Jumat, 22 November 2024

Masjid Ampel Kembali Ramai Setelah Dua Tahun Pandemi Covid-19

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Jemaah Salat Tarawih Masjid Ampel Surabaya, Minggu (3/4/2022) Foto: Tim redaksi suarasurabaya.net

Kebijakan dibukanya aktivitas peribadatan pasca pengetatan Pandemi Covid-19 selama dua tahun, mulai dimanfaatkan masyarakat untuk beramai-ramai memadati kawasan Masjid Ampel di hari pertama Ramadan.

Menurut Hidayat Abdi Sunan Masjid Ampel Surabaya pada Minggu (4/3/2022) tidak sedikit jemaah reguler Masjid Ampel yang meniatkan itikaf sampai satu bulan ke depan.

“Mereka banyak yang full di sini sampai sebulan. Tidak pulang. Tapi kalau awal masih di dominasi dari lokal,” kata Hidayat pada suarasurabaya.net.

Hidayat mengatakan, selama ramadan Masjid Ampel juga sudah seperti rumah bagi musafir dan pekerja migran dari luar kota yang memang niat berziarah.

“Orang-orang musafir yang kerja dari luar kota itu mereka banyak juga yang kesini, menikmati suasana ramadan, berburu berkah. Insyaallah, barokah Masjid Ampel selalu bisa menyediakan menu sahur dan buka puasa untuk semuanya, ” katanya.

Peziarah menurut Hidayat, biasanya akan membludak setelah malam Nuzulul Quran atau hari ke-tujuh belas ramadan. Tercatat sudah ada 15 peziarah dari Nganjuk juga sudah datang di hari pertama ramadan ini.

“Masih belum terlalu ramai kalau awal begini. Nanti setelah Nuzulul Quran biasanya ramai apalagi malam-malam ganjil,” jelas Hidayat.

Meski sempat dilakukan penutupan saat pandemi Covid-19, Hidayat sangat bersyukur karena pelonggaran PPKM level 1 sesuai Inmendagri Nomor 18 Tahun 2022 yang berlaku aktif sejak 21 Maret lalu, membuat masyakat kembali bisa beribadah di masjid dengan lebih leluasa.

“Kami senang, pandemi ini sudah mereda. Meski belum selesai tapi ramadan ini ada pelonggaran PPKM. Masyarakat bisa menikmati ibadah di masjid selama Ramadan,” imbuhnya.

Sebelumnya saat penularan Covid-19 berada pada level tertinggi, Hidayat mengaku agak kesulitan untuk mengarahkan masyarakat mentaati prokes.

“Terus terang sebelumnya kami agak kesusahan menertibkan jemaah untuk taat prokes. Apalagi akses masuk Masjid Ampel ini kan banyak tidak hanya satu. Jadi tantangan tersendiri untuk mengaturnya,” terangnya.

Di sisi lain Supariyanto (45), pekerja dari Gresik mengaku lebih sering mengunjungi Masjid Ampel untuk menikmati ramadan dan mengobati kerinduan pada keluarganya.

“Saya ke sini supaya tidak sepi. Kan disini tidak pernah sepi kalau puasa begini. Tarawih nya juga selalu satu juz. Dua puluh tiga rakaat dengan membaca ayat 1 Juz setiap harinya. Jadi satu bulan khatam,” ungkapnya. (tha/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs