Jumat, 22 November 2024

Masjid Ampel Dipadati Ribuan Pengunjung di Malam ke-25, Makin Larut Makin Ramai

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Pengunjung Masjid Sunan Ampel di malam ke-25 Ramadan, Selasa (26/4/2022). Foto: Retha suarasurabaya.net

Kawasan Masjid Ampel dipadati ribuan pengunjung pada malam ganjil ke-25 Ramadan yang jatuh pada Selasa, (26/4/2022). Mulai dari aktivitas berziarah, ibadah salat tarawih hingga berbelanja pernak-pernik.

“Alhamdulilah, sudah hampir kembali normal kayak sebelum pandemi. Tapi sebelum pandemi lebih berdesak-desakan,” tutur Abdul Hamid salah satu Abdi Sunan sekaligus Koordinator Masjid Ampel khusus shift malam.

Pada suarasurabaya.net, Abdul Hamid menyebutkan, peningkatan pengunjung terjadi sejak malam 17 Ramadan yang jatuh pada Senin (18/4/2022) lalu.

“Sementara ini, kunjungan paling ramai waktu malam ke dua puluh satu kemarin. Sampai jalan dari pintu masuk ke pintu utama ini saja butuh setengah jam. Padahal hanya berapa meter. Sejak itu juga akhirnya semua akses pintu Masjid dibuka total,” ungkapnya.

Setiap menginjak pukul 22.00 hingga 24.00 WIB, pengunjung yang datang semakin tidak terbendung.

Selain Masjid, kawasan makam juga menjadi titik terpadat yang disinggahi pengunjung untuk berziarah. Sosok almarhum Sunan Ampel dan beberapa pembesar Islam pada masa lampau ini masih menjadi magnet dan daya tarik bagi para peziarah dari berbagai kota.

Tercatat peziarah datang dari Mojokerto, Lamongan, Mantub, Sidoarjo, Menganti dan area Jatim lainnya.

“Orang-orang berdoa ini kan tetap pada Allah, tapi pergi ke makam ini kan cara orang-orang menghargai sosok Sunan Ampel yang sudah menyebarkan agama Islam di Jawa. Sambil berharap dapat barokah,” tutur Hamid.

Makam Sunan Ampel dipadati peziarah pada malam ganjil Ramadan, Selasa (27/4/2022) Foto: Retha Yuniar suarasurabaya.net

Sunan Ampel sebetulnya merupakan tokoh bangsawan yang bernama asli Raden Rahmat, disebut Sunan Ampel karena melakukan penyebaran Agama Islam di basis wilayah Ampeldenta Surabaya.

Sebidang tanah di Ampeldenta ini merupakan pemberian dari Prabu Brawijaya yang kala itu menjadi Raja Kerajaan Majapahit.

“Alhamdulillah, pasar yang juga sempat sepi dan tutup saat pandemi, sekarang ramai lagi,” tandas Hamid.

Seusai menunaikan salat Tarawih atau berziarah, pengunjung bisanya juga menyempatkan untuk berjalan-jalan di Pasar Ampel yang menjual berbagai pernak-pernik.

Aneka komoditi mulai dari sarung, mukenah, parfum bibit, aneka cincin dan gelang dari kayu kaokah dapat ditemukan di Pasar Ampel.

Selain itu, aneka kudapan seperti Kebab, Roti Maryam, Sambosa, Kurma dan makanan bernuansa Arab juga tersedia.

“Senang sekali, alhamdullilah pasar bisa ramai lagi. Penjualan mulai lancar,” kata Fatimah salah satu penjual komoditi pakaian dan mukenah di salah satu Pasar Ampel.

Saat ditanya tentang kenaikan penjualan, Fatimah hanya menjawab dengan senyuman.

“Ya pokoknya ada peningkatan. Beberapa ada yang belanja agak banyak untuk dikirim ke saudaranya buat lebaran. Jadi ya Alhamdulillah,” papar Fatimah.

Sedikit bergeser di kawasan luar Masjid Ampel juga tersedia menu nasi kebuli, nasi mandi, nasi karak dan aneka makanan lainnya. Mulai dari kaki lima hingga resto, wisatawan tinggal pilih sesuai selera.

“Hari ini ada sepuluh table yang di reserve, belum yang walk in. Ya syukur, Orang-orang mungkin kangen makan diluar. Sekalian mampir setelah dari Ampel,” ungkap salah satu petugas resto di sekitar Kawasan Ampel Surabaya. (tha/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs