Sabtu, 23 November 2024

Lolos Pendanaan PKM, Mahasiswa FKG Unair Temukan Potensi Ekstrak Daun Ungu

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Tim PKM Universitas Airlangga yang berhasil meraih pendanaan pada skema PKM-RE. Foto: Istimewa

Salah satu tim dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair) berhasil meraih pendanaan dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM), Rabu (10/8/2022). Tim tersebut terdiri dari lima mahasiswa yakni Devin Elysia Dhywinanda, Sinta Nuriyah Dien, Hadfi Dhaky Chairuly, Gilang Ratri Sakti dan Renata Jasmine Ramadanthy Felisha Tandra.

Mereka berhasil lolos pendanaan pada skema PKM-RE dengan mengusung gagasan berupa Potensi Ekstrak Daun Ungu sebagai “Denture Cleanser” Berbasis Biomaterial Herbal pada Gigi Tiruan Resin Akrilik. Devin, ketua tim menuturkan bahwa gagasan yang mereka usung didasarkan pada tingginya kasus kehilangan gigi di Indonesia.

Kondisi tersebut, kata Devin, sejatinya dapat diatasi dengan menggunakan gigi tiruan resin akrilik. Namun, penggunaan gigi tiruan dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan gigi dan mulut.

“Penggunaan gigi tiruan dapat menyebabkan akumulasi plak dan peningkatan mikroorganisme di rongga mulut, yang memicu peradangan dan denture stomatitis,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (10/8/2022).

Kondisi tersebut dapat diatasi dengan membersihkan gigi tiruan menggunakan denture cleanser. “Memang ada efek samping tersendiri, sehingga digagaslah penelitian tentang ekstrak daun ungu berbasis biomaterial pada gigi tiruan resin akrilik,” ujar Devin.

Tim PKM-RE yang berada di bawah bimbingan drg. Ratri Maya Sitalaksmi tersebut memanfaatkan daun ungu sebagai bahan utama pembuatan denture cleanser.

“Daun ungu sendiri dipilih karena tanaman ini tumbuh subur di wilayah tropis, memiliki potensi anti jamur melalui kandungan flavonoid dan saponin, serta sifat fungistatik yang tinggi berdasarkan penelitian yaitu 99,68 persen,” jelas Devin.

Selama proses penelitian, sambung Devin mengaku bersama timnya membutuhkan waktu tiga hingga empat bulan untuk mengetahui potensi ekstrak daun ungu, berdasarkan peninjauan dari serangkaian parameter uji.

“Dalam penelitian kami dilakukan pula uji untuk melihat pengaruh ekstrak daun ungu terhadap kekasaran dan stabilitas warna dari sampel resin akrilik,” tuturnya.

Kedepannya Devin berharap gagasan yang telah mereka usung dapat memiliki hak paten sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat luas. “Rencana jangka panjang mencakup pengajuan gagasan kami untuk paten HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan pengembangan lebih lanjut ekstrak daun ungu sebagai denture cleanser, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya. (gat/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs