Jumat, 22 November 2024

Listrik di Berbagai Daerah Ukraina Padam Akibat Gempuran Rusia

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Pegawai kota memeriksa jaringan listrik transportasi umum untuk mengantisipasi pemadaman listrik, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Mykolaiv, Ukraina, Kamis (20/10/2022). Foto: Antara/Reuters

Fasilitas dan infrastruktur energi di berbagai kawasan Ukraina dilaporkan digempur belasan peluru kendali Rusia pada Sabtu (22/10/2022). Akibatnya, berbagai daerah menjadi gelap karena listrik padam.

Mengutip dAntara, Minggu (23/10/2022), Volodymyr Zelenskyy Presiden Ukraina mengatakan rentetan serangan Rusia menghantam banyak target.

“Serangan massal terbaru ini terjadi di mana-mana,” kata Zelenskyy, sambil menyebut wilayah barat, tengah, dan selatan di Ukraina.

Dia mengungkapkan tekadnya semakin kuat dalam menangkal rudal dengan bantuan mitra-mitranya kemampuan militer negaranya.

“Tentu kami tidak punya kemampuan teknik untuk menghancurkan 100 persen rudal dan drone Rusia. Saya yakin, secara bertahap kami bisa mencapai level itu dengan bantuan dari mitra-mitra kami,” katanya.

Zelenskiy menlajutkan, pasukan Ukraina sudah menembak jatuh 20 rudal serta lebih dari 10 pesawat nirawak (drone) buatan Iran, Shahed.

Menurut komando udara Ukraina dan disiarkan di Reuters, terdapat 33 rudal yang ditembakkan ke daerah Ukraina dan sebanyak 18 di antaranya ditembak jatuh.

Sejak 10 Oktober, Rusia melancarkan serangan pada infrastruktur listrik Ukraina.

Rangkaian serangan tersebut mengenai sedikitnya setengah dari pembangkit listrik termal serta hingga 40 persen keseluruhan sistem.

Para pejabat di berbagai daerah melaporkan fasilitas-fasilitas energi mendapat serangan dan listrik padam. Sementara, petugas teknik masih berusaha memperbaiki jaringan.

Para gubernur juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan persedian air.

Listrik di beberapa kawasan di Kiev, Ibu Kota Ukraina, padam sampai petang hari. Di salah satu distrik pusat kota, lampu di toko-toko padam, begitu pula dengan lampu lalu lintas.

Otoritas pendudukan Rusia di Kota Kherson, Ukraina selatan, meminta para warga sipil segera meninggalkan daerah itu. Alasannya, kondisi militer sedang tegang.

Militer Ukraina juga mengklaim meraih kemenangan saat pasukannya bergerak pindah ke kawasan selatan melalui wilayah Kherson. Mereka mengambil alih kendali di sedikitnya dua desa yang dikatakannya sudah ditinggalkan Rusia.(ant/tik/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs