Jumat, 22 November 2024

Lima Tahun Berdiri, Garda Pangan Selamatkan 107 Ton Potensi Sampah Makanan

Laporan oleh Retha Yuniar
Bagikan
Tim Garda Pangan saat membagikan makanan pada warga RT 6 RW 10 Kelurahan Pacarkeling, Sabtu (16/7/2022) Foto : Retha Yuniar suarasurabaya.net

Sejak didirikan tahun 2017, Garda Pangan berhasil menyelamatkan 107 ton potensi sampah makanan. Sebanyak 2,4 ton diantaranya merupakan makanan yang hampir terbuang sepanjang Bulan Juni 2022.

“Sebanyak 2,4 ton makanan itu sudah di distribusikan ke 3.328 penerima manfaat dibeberapa lokasi di Surabaya,” kata Dwi Arif Volunter Garda Pangan pada suarasurabaya.net saat tengah membagikan makanan di kawasan Pacarkeling Surabaya, Sabtu (16/7/2022).

Dia menambahkan, sampai pada hari jadi nya yang kelima Juni lalu, Garda Pangan telah membagikan 397.431 porsi makanan kepada 26.129 penerima manfaat.

Melalui kerjasama dengan empat hotel dan beberapa industri makanan di Surabaya, kata Dwi Arif, Garda Pangan berhasil menjadi gerakan masif penyelamat makanan yang berpotensi terbuang, sekaligus perut-perut masyarakat pra-sejahtera yang membutuhkannya.

Sebagai informasi, Bambang Brodjonegoro saat menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bapenas tahun 2018 pernah mengatakan, bahwa Indonesia menempati posisi kedua sebagai produsen sampah makanan terbesar di dunia setelah Arab Saudi. Namun di tahun yang sama, data stunting (kasus anak tidak tumbuh sempurna selama 3 tahun pertama setelah lahir) Indonesia justru mencapai 30 persen dari bayi di bawah 5 tahun.

Sementara Asian Development Bank (ADB), menyebut jika sepanjang 2016-2018, sekitar 22 juta penduduk Indonesia menderita kelaparan. Kesenjangan ini ikut melatarbelakangi eksistensi gerakan voluntarisme (Garda Pangan) yang digagas oleh Eva Bachtiar, Dedhy Trunoyudho, dan Indah Audivtia.

Untuk diketahui, Garda Pangan mengumpulkan makanan berlebih dari beberapa tempat, seperti restoran, katering, bakery, hotel, event, pernikahan sampai donasi individu.

Prosesnya cukup praktis, kata Dwi, donatur hanya perlu menghubungi kontak Garda Pangan lalu, relawan akan menjemput makanan ke lokasi sekaligus menyiapkan wadahnya.

“Gerakan ini ingin menjadi jembatan dan pusat koordinasi makanan surplus dan berpotensi terbuang untuk disalurkan ke masyarakat Pra sejahtera,” papar Dwi yang sudah mengabdikan diri sejak awal gerakan ini berdiri tahun 2017.

Dwi juga menuturkan bahwa masyarakat pra sejahtera yang dibidik tidak sembarangan. Garda Pangan telah menentukan beberapa Indikator untuk menentukan lokasi yang akan dijadikan titik pembagian.

“Sebelum pembagian, ada survey dan assesment. Kita biasa berkoordinasi dengan RT setempat. Menggali informasi, berapa banyak KK yang masuk kriteria, mata pencaharian warganya apa dan lain-lain,” urainya.

“Ada 128 kantong kemiskinan yang sudah dijangkau Garda Pangan sejak 2017 sampai sekarang. Kita juga upayakan untuk terus mencari titik baru agar tidak menciptakan ketergantungan,” imbuhnya.

Beberapa lokasi yang pernah dijadikan lokasi berbagi sendiri, meliputi Kampung Pemulung Hutan Bambu Keputih, Pemulung Barata Jaya, Kampung makam rangkah, Kampung Bedeng Gebang Putih, Kampung Pecinan Tambak Bayan, Kampung Pemulung Keputih Tegal Baru dan masih banyak lagi.

Slamet Raharjo Ketua RT 6 RW 10 Kelurahan Pacarkeling, Kecamatan Tambaksari, juga mengapresiasi dan menyampaikan rasa terimakasih atas kepedulian Garda Pangan pada warganya.

“Total warga saya ada 136 KK, tapi hanya ada 85 KK yang akan jadi penerima manfaat. Hari ini 44 KK dan sisanya digilir minggu depan. Mereka (Garda Pangan) juga bilang akan datang lagi,” ujarnya saat dikonfirmasi suarasurabaya.net usai pembagian makanan oleh Garda Pangan di wilayahnya, Sabtu (16/7/2022).

Slamet juga menjelaskan, jika mayoritas warganya di RT 6 Kelurahan Pacarkeling bekerja sebagai kuli, tukang becak dan pedagang di Pasar.

“Merasa terbantu dan senang dengan pembagian ini. Tadi warga dapat roti, lauk pauk, sayur segar, susu,” pungkasnya. (tha/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs