Memasuki momentum liburan sekolah, biasanya akan dimanfaatkan masyarakat untuk pergi berwisata, baik di luar kota maupun dalam kota. Meski demikian, tentu ada beberapa faktor keamanan dan keselamatan yang harus diperhatikan, mengingat selama pandemi Covid-19 banyak tempat wisata yang tidak beroperasi.
Sinarto Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur (Disbudpar Jatim) pada Radio Suara Surabaya, Senin (27/6/2022) mengatakan, sejauh ini euforia masyarakat menyambut dibukanya berbagai tempat pariwisata luar biasa. Terkait hal tersebut, Disbudpar Jatim selalu berkoordinasi dengan Pemerintah daerah agar kembali melakukan pengecekan kelayakan tempat wisata.
“Sudah kita sampaikan agar mengevaluasi fasilitas dan keamanan, agar jangan sampai ada error sehingga menyebabkan kecelakaan yang bisa menimbulkan korban, baik dari wisatawan maupun petugas di tempat itu sendiri,” ujarnya.
Kepala Disbudpar Jatim juga mengimbau, agar setiap tempat wisata, para petugas lebih pro aktif mengingatkan wisatawan agar tidak ceroboh sehingga merusak fasilitas yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.
“Jangan sampai ada insiden seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, yang menyebabkan banyak korban,” imbaunya.
Tidak lupa, dia juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih melanda. Untuk itu, para pengelola wisata diminta untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Kita minta untuk bekerjasama dengan dinas kesehatan, TNI/Polri jika perlu untuk melakukan pengawasan,” ujarnya.
Terkait tempat singgah atau peristirahatan, Sinarto juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan masing-masing penyedia akomodasi, agar tidak terlalu memaksakan diri.
“Jangan sampai kuota penuh tetap dipaksakan untuk menerima konsumen. Ini persoalan kecil yang bisa menimbulkan hal-hal besar kalau dibiarkan,” tuturnya.
Sementara itu, Eric Yosua selaku Pengelola Komunitas @Infotourismindo yang juga Pengamat Pariwisata mengatakan, tingginya aktivitas masyarakat untuk berwisata harus direspon dengan baik oleh para pengelola wisata.
“Pernah beberapa waktu lalu saya ingin nostalgia ke salah satu tempat wisata ikonik di Jatim. Sesampainya disana, eh ternyata sangat kumuh dan fasilitasnya kurang terawat. Harapan saya, jangan sampai ada yang seperti ini karena bisa merugikan nama perwisataan di Jatim,” ucapnya.
Selain itu, Eric juga meminta agar para pengelola wisata khususnya di Jatim bisa memanfaatkan segala peluang dalam momen liburan kali ini.
“Sekarang tiket pesawat kan mahal-mahalnya, banyak wisatawan di Jatim yang pasti urung ke luar provinsi sampai luar negeri. Jadi harus pintarlah untuk bikin inovasi agar wisatawan tertarik,” pungkasnya. (bil/ipg)