Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jawa Timur dan Iropin (Ikatan Profesi Optometris Indonesia) Jawa Timur ikut memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-39 Suara Surabaya(SS) dengan membagikan 500 buah kacamata secara gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan sopir ojek online pada Selasa (14/6/2022)
Aktivitas pembagian kacamata ini berlangsung di Suara Surabaya Centre (SSC) Jalan Raya Bukit Darmo Nomor 22-24.
“Kami membagikan sepuluh ribu kacamata di 21 kota. Sejak Bulan Februari kemarin. Hari ini bekerjasama dengan Suara Surabaya Media,” ujar Joko Irawan Humas Iropin Jatim pada suarasurabaya.net.
Joko Irawan menuturkan bahwa agenda ini digelar untuk memperingati hari jadi ke-50 tahun Iropin.
Sebelumnya acara pembagian ini telah berlangsung di Bangkalan, Sidoarjo, Jombang, Mojokerto, Tuban dan Bojonegoro.
“Sampai dengan saat ini, kita sudah membagikan 2.582 kacamata. Ditambah 500 kacamata hari ini, jadi ada 3.082 kacamata, ” ujarnya.
Joko Irawan menjelaskan, peserta akan dibantu untuk pemeriksaan autorefraktometer, pemeriksaan refraksi subjektif dan terakhir dipersilahkan langsung ke pemilihan frame.
“Untuk pengambilan nantinya peserta akan dihubungi saat kacamata sudah jadi,” imbuhnya.
Kurang lebih dalam waktu satu bulan, kata Joko, peserta dapat mengambil kacamata yang sudah jadi.
Afif Amrullah Ketua LAZISNU Jatim mengatakan bahwa pembagian kacamata di Kota Surabaya merupakan kota ke 8 setelah Sidoarjo.
“Acara ini digelar untuk menyambut Satu Abad LAZISNU Jatim,” katanya.
Ia menambahkan, di Bulan Oktober nanti target bag-bagi 10.000 kacamata gratis di Jatim dapat tercapai.
“Surabaya direncanakan jadi gong-nya nanti di Bulan Oktober. Kita alokasikan 2022 kacamata,” ujarnya.
Perjalanan bagi-bagi kacamata gratis masih akan terus berlangsung seperti di Tulungagung, Nganjuk, Kediri dan Banyuwangi. Ia pun mempersilakan kepada masyarakat yang ingin memeriksa dan mendapat kacamata gratis agar menghubungi LAZISNU di kabupaten/kota masing-masing.
Prima salah satu driver ojek online yang menjadi salah satu peserta mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini.
“Sangat membantu sekali, apalagi sebagai ojol, pendapatan kita tidak tentu. Pembagian kacamata gratis ini membantu sekali,” kata perempuan berkacamata itu.
Prima mengaku mengalami rabun jauh sejak muda, namun beberapa waktu terakhir, di usianya yang hampir mencapai setengah abad, dirinya juga terdeteksi mengalami hiperopia atau rabun dekat sehingga tidak bisa lepas dari kacamata.
“Kalau beli kacamata minus dan plus sekaligus kan mahal. Saya terbantu sekali dengan program ini,” imbuhnya.
Prima mengaku senang karena program ini juga mengijinkan peserta untuk memilih langsung varian frame yang tersedia.
“Di sini bebas pilih frame jadi lebih enak. Sebelumnya saya ikut acara begini juga tapi nggak bisa pilih frame. Hanya satu jenis,” tutup dia.(tha/iss/rst)