Jumat, 22 November 2024

Langkah Strategis Pemkab Sidoarjo Tanggulangi Banjir di Tropodo

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Penutupan jalan Pabean Sedati-Tropodo Waru Sidoarjo sudah dilakukan untuk keperluan pembongkaran dan pembangunan jembatan Kali Cantel pada Senin (29/8/2022). Foto: Teguh via WA SS

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakukan langkah strategis dalam rangka penanggulangan banjir di Tropodo mulai tanggal 29 Agustus hingga 30 November 2022 mendatang.

Dwi Eko Saptono Plt Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Sidoarjo mengatakan, langkah tersebut yaitu pembangunan Jembatan Cantel dan rigid jalan (struktur pengerasan beton) di ruas Tropodo.

“Sejak 29 Agustus Jembatan Tropodo tepatnya di afur Cantel dalam rangka penanggulangan banjir di Tropodo, ada 2 aliran sungai yang menjadi penopang penanggulangan banjir yaitu sungai Buntung dan sungai Cantel. Kenapa diperbaiki? Karena jembatan sudah lama dan sudah pendek, kalau permukaan air Cantel naik, baik dari rob ataupun permukaan sering mengganggu aliran,” kata Dwi saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Selasa (30/8/2022).

“Seluruh permukiman di Tropodo lebih banyak mengalir ke sungai Cantel sehingga harus dinormalisasi hal-hal yang menghambat alirannya,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, proyek yang diprakarsai PUBMSDA Sidoarjo selama 3 bulan ini menggunakan anggaran lelang sebesar Rp1,8 miliar.

Untuk langkah pengerasan beton, ruas jalan yang diintervensi adalah sepanjang 530 meter dengan lebar 8 meter, dari panjang jalan keseluruhan ruas Pabean-Wadungsari 3,5 kilometer. Tahun ini yang diintervensi Pemkab Sidoarjo masih di ujung ruas Wadungasri, tepatnya sekitar Pasar Wadungasri.

“Batasannya sampai saluran reformasi. Itu mulai kami cor saat ini masih tahap pemasangan u-ditch dengan ketinggian antara 30-50 cm, sehingga nanti ketika musim hujan air dapat terkanalisasi di drainase jalan,” terangnya.

Ia berharap rigid jalan ruas Pabean-Wadungsari sepanjang 3 kilometer sisanya dapat diselesaikan dalam dua tahun ke depan.

Kemudian untuk perbaikan jembatan Cantel, Dwi menjelaskan, akan ditinggikan tidak sampai 50 meter dari jalan raya agar air bisa mengalir dengan mudah.

“Ini kan jembatan lama sehingga pondasinya tebal karena sering di-overlay. Akan coba kita tinggikan dengan memasang gelagar,” ujar Dwi.

Lalu untuk pengerjaan normalisasi sungai Cantel, akan diintegrasikan dengan konsep Kementerian PUPR di bawah Balai Besar Wilayah Sungai Brantas yang rencananya dilakukan mulai tahun depan.

“Cantel diperbaiki, itu ada 4 kilometer yang diintervensi. 2 kilometer rencananya tahun depan dilakukan pembangunan plengsengan setinggi 2 meter dan saluran pendamping (saluran gendong) agar saluran permukiman yang selama ini masuk ke sungai Cantel kami setop supaya masuk ke saluran pendamping. Sehingga kalau sungai Cantel meluap karena ketinggian air laut tidak sampai masuk ke permukiman,” ungkapnya.

Ini sejalan dengan rencana strategis Kementerian PUPR yang akan memasang Dam Wara dan membangun dua kolam tampung di pertemuan saluran Buntung dan Semampir.

Dalam kesempatan tersebut ia juga menjelaskan, masih dalam rangka penanggulangan banjir di Tropodo, mulai bulan depan Kali Gogoh akan dinormalisasi.

Pihaknya berharap agar semua langkah strategis penanganan banjir di Tropodo yang dilakukan Pemkab Sidoarjo dapat tuntas dalam dua tahun ke depan, yaitu 2024.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs