Sabtu, 23 November 2024

Kronologi Kapal Tanker Pertamina yang Diadang Greenpeace

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
VLCC Pertamina Prime. Foto: Pertamina

Kapal tanker minyak Pertamina Prime yang diadang aktivis Greenpeace, organisasi nirlaba yang fokus pada isu lingkungan, di perairan Denmark pada Kamis (31/3/2022) sedang berlayar ke China, bukan menuju Indonesia.

Menurut data pelacakan kapal Greenpeace dan Refinitiv, kapal raksasa milik PT Pertamina International Shipping (PIS) itu menerima perpindahan muatan 100 ribu ton minyak mentah dari kapal Seaoath yang berlayar dari Rusia.

Seorang pialang kapal menyebutkan, kapal tanker raksasa Pertamina Prime mengumpulkan minyak mentah dari beberapa kapal tanker. Setelah transfer minyak selesai, dia akan berlayar dari Denmark ke China.

Sementara, CNN Indonesia melaporkan, kapal tersebut sedang disewakan kepada pihak ketiga yang membutuhkan jasa angkut barang. Pertamina memang menyediakan layanan pengangkutan barang menggunakan kapal di bawah PT Pertamina International Shipping Subholding Integrated Marine Logistics.

Laporan Reuters yang dikutip CNBC menyebutkan, minyak yang dibawa tanker tersebut dikabarkan milik perusahaan trader Trafigura.

Trafigura menolak untuk berkomentar mengenai hal ini, namun mengatakan turut mengecam serangan Rusia ke Ukraina.

Trafigura juga menyebut, tidak melakukan transaksi bisnis baru atas minyak dan gas dari Rusia. Hanya melanjutkan pengiriman minyak yang kontraknya telah disetujui sebelum perang Rusia-Ukraina terjadi 24 Februari 2022 lalu.

Sebelumnya, sebanyak sebelas aktivis Greenpeace mengadang dua kapal tanker, Pertamina Prime dan Seaoath di perairan Denmark pada Kamis (31/3/2022). Mereka juga menuliskan “Oil fuels war” pada lambung kapal Pertamina Prime.

“Pukul 11:00 waktu setempat (09.00 GMT), para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, dan mencegah Seaoath mendekatinya dan memblokir transfer minyak,” kata Emma Oehlenschlager juru bicara Greenpeace dikutip Kompas dari AFP, Senin (4/4/2022).

Sehari setelah dicegat Greenpeace, kapal tanker raksasa milik Pertamina itu kembali berlayar ke China.

Dalam dua pekan ini, Greenpeace Denmark telah melakukan beberapa aksi untuk mencegah kapal Rusia melakukan pemindahan minyak mentah.

“Ini yang pertama kalinya berhasil untuk mencegah pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tangker dialihkan atau dipercepat,” ucap Oehlenschlager.

Para aktivis akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk mencegah kedua kapal saling mendekat dan melakukan pemindahan.

Dilansir Kontan, Greenpeace menyatakan, telah melacak 299 kapal tanker yang membawa minyak dan gas dari Rusia sejak Moskow melakukan yang mereka sebut sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina pada 24 Februari. Dari jumlah itu, 132 di antaranya menuju Eropa.

Sebagai informasi, Pertamina Prime merupakan kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) dengan kapasitas angkut mencapai 2 juta barrel milik PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina International Shipping (PIS).

Tanker berukuran 301.000 deadweight tonnage (DWT) itu dibangun di Galangan Japan Marine United (JMU) sejak tahun 2018 dan mulai berlayar pada 9 Februari 2021.(berbagai/iss/rst)

 

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs