Warga Dusun Tubanan Surabaya menggelar kirab budaya dan sedekah bumi pada Minggu (25/9/2022) pagi. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB, arak-arakan kirab berangkat dari Balai RW 9 menuju titik akhir di Punden Sentono Dusun Tubanan.
Barisan kirab diawali dengan kelompok warga yang memamerkan hasil bumi dalam berbagai bentuk. Kemudian dilanjutkan iring-iringan warga mengenakan kostum bertema unik. Selain itu juga ada penampilan tari remo serta sambutan dari panitia penyelenggara.
Khoyum, panitia divisi acara, menuturkan bahwa kegiatan kirab budaya ini telah terlaksana sejak tahun 2016.
“Persiapannya sekitar 3 bulan, karena butuh koordinasi panitia dan peserta,” ujarnya saat ditemui suarasurabaya.net.
Kegiatan kirab budaya dan sedekah bumi ini bertujuan untuk mengingatkan generasi muda bahwa leluhur memiliki budaya sedekah bumi dan harus dilestarikan.
“Harapannya generasi penerus ini tidak melupakan tradisi yang mana kita tahu bahwa Indonesia kaya akan budaya,” ujar Khoyum.
Antusiasme warga dalam acara ini terlihat pada jalanan yang dipadati penonton meski di tengah panas matahari.
Warga RT 5 RW 9 Tubanan Surabaya yang menggunakan seragam sekolah dasar dalam kirab budaya dan sedekah bumi, Minggu (25/9/2022). Foto: Redhita suarasurabaya.net
Warga RT 5 RW 9 Dusun Tubanan kompak menyorakkan yel-yel dan menarikan koreografi yang telah dipersiapkan selama dua minggu.
Rukiyatik atau yang kerap disapa Mak Tatik salah satu warga RT 5 RW 9 Tubanan, menyatakan ide kostum seragam sekolah dasar merupakan hasil rembukan bersama ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas Polda (Polisi Dapur).
“Anak-anak sekarang penampilannya terlihat lebih dewasa dari usianya, sehingga dampaknya ke bagaimana cara mereka pacaran. Ini sekaligus mengkampanyekan anak-anak biarlah menjadi anak-anak agar tidak menjadi dewasa sebelum waktunya,” tuturnya saat ditanya maksud dari penggunaan kostum sekolah dasar.(red/gat/dfn/iss)