Jumat, 22 November 2024

Korut Luncurkan Delapan Balistik Usai AS-Korsel Gelar Latihan Perang Bersama

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu di lokasi percobaan penembakan rudal balistik kapal selam dari bawah air dalam foto tidak bertanggal yang dirilis oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Minggu (24/4/2016). Foto: Reuters

Korea Utara (Korut) meluncurkan delapan rudal balistik jarak pendek ke perairan lepas pantai timurnya hari ini, Minggu (5/6/2022).

Peluncuran itu dilakukan satu hari setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) menyelesaikan latihan militer gabungan pertama yang melibatkan kapal induk AS dalam empat tahun terakhir.

Rudal-rudal itu ditembakkan dari kawasan Sunan di ibu kota Pyongyang, kata Kepala Staf Gabungan Korsel.

Antara mengutip kantor berita Jepang Kyodo, melaporkan Korut meluncurkan beberapa rudal.

Peluncuran itu juga dilakukan setelah kunjungan utusan khusus AS untuk urusan Korut Sung Kim yang berangkat pada Sabtu (4/6/2022).

Dia bertemu dengan utusan dari Korsel dan Jepang, Kim Gunn dan Takehiro Funakoshi, pada Jumat (3/6/2022) untuk mempersiapkan “semua kemungkinan” di tengah tanda-tanda Korut bersiap melakukan uji coba nuklir pertama sejak 2017.

Pihak AS sebelumnya menegaskan secara langsung kepada Pyongyang terbuka terhadap upaya diplomasi.

Sung Kim mengatakan dia berniat mendiskusikan sejumlah hal penting dengan Pyongyang, seperti keringanan sanksi.

Pekan lalu, AS menyerukan lebih banyak sanksi PBB kepada Korut atas peluncuran rudal balistiknya. Tapiz China dan Rusia memveto usulan itu.

Veto tersebut membuat sikap Dewan Keamanan PBB kepada Korut terbelah untuk pertama kalinya sejak mereka menjatuhkan sanksi pada 2006 ketika Korut menggelar uji coba nuklir pertamanya.

Dalam beberapa pekan terakhir, Korut telah menguji beberapa jenis rudal termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesar.

Uji terakhir rudal Korut dilakukan pada 25 Mei, ketika mereka meluncurkan tiga rudal setelah Joe Biden Presiden AS mengakhiri perjalanannya di Asia.

Dalam kunjungan itu, Biden menyepakati beberapa tindakan baru untuk mencegah uji coba nuklir Korut.

Rudal pertama yang diluncurkan pada 25 Mei itu merupakan ICBM terbesar Korut, Hwasong-17, dan yang kedua adalah sejenis rudal tak dikenal yang sepertinya gagal di tengah peluncuran, demikian keterangan pejabat Korsel saat itu.

Sementara rudal ke-3 adalah rudal balistik jarak dekat (SRBM).

Kemudian pada Sabtu, sejumlah kapal Korsel dan AS telah menyelesaikan latihan selama tiga hari di perairan lepas pantai Pulau Okinawa, Jepang.

Menurut Kepala Staf Gabungan Korsel, latihan itu mencakup pertahanan udara, anti kapal laut, anti kapal selam, dan operasi larangan laut.

Latihan juga melibatkan kapal induk tenaga nuklir, USS Ronald Reagan, yang berbobot 100.000 ton, serta sejumlah kapal perang lain.

Yoon Suk-yeol Presiden Korsel, yang mulai menjabat pada 10 Mei telah bersepakat dengan Biden untuk meningkatkan latihan militer bilateral untuk mencegah aksi Korut.

Korut mengkritik latihan gabungan sebelumnya sebagai contoh “kebijakan agresif” yang selalu diterapkan AS kepada Pyongyang disamping perundingan diplomasinya.(ant/dfn/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs