Korban meninggal akibat kecelakaan di tol KM 4.400 tol Surabaya ruas Dupak arah Perak pada Sabtu (5/3/2022) bertambah satu orang. Korban meninggal bernama Burniat (51 tahun) yang tak lain adalah pria yang merebut kemudi bus dan menyebabkan kecelakaan itu terjadi.
Sehingga, sampai saat ini korban meninggal dari kecelakaan ini berjumlah tiga orang, termasuk Ujang Teguh Pribadi (31 tahun) dan Sujoni (48 tahun).
Menurut keterangan Rohman ketua rombongan kepada suarasurabaya.net, selama perjalanan ziarah, Burniat tidak terlihat memiliki tanda-tanda depresi.
Hanya saja saat rombongan sedang dalam perjalanan menuju makam Sunan Ampel, Burniat sempat mengatakan bahwa ia ingin meninggal dan dikubur di sana.
“Saat menuju ke Makam Sunan Ampel, dia memang ngomong kalau ingin meninggal dan dikubur di sini. ‘Di sini’ itu tidak jelas di mana dan kita anggap itu omongan biasa aja,” kata Rohman.
Akibat kecelakaan ini, enam penumpang lainnya mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di RS PHC Surabaya. Keenam penumpang tersebut antara lain Sobiyatin (41 tahun), Supar (64 tahun), Yana Rohmana (40 tahun) dan Waginem (53 tahun) yang mengalami luka berat. Sedangkan Tatang Heryana (63 tahun) dan Daniah (69 tahun) mengalami luka ringan.
Menurut Rohman, seluruh penumpang anak-anak yang berada di dalam bus berhasil selamat. Mereka bersama rombongan lainnya juga bersiap untuk pulang ke kota asal mereka, yakni Palembang.
“Beberapa yang luka-luka dirawat di RS PHC dan rombongan lainnya akan balik ke Palembang,” kata Rohman.
Iptu Nanang Hendra Panit PJR Tol Jatim 2 menjelaskan, kecelakaan bermula saat bus yang melintas di lokasi kejadian tiba-tiba menabrak guard rail hingga berbalik arah ke jalur Perak arah Dupak.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari saksi, salah satu penumpang bus ternyata mencoba mengambil alih kemudi sopir bus dari belakang.
“Informasi awal memang yang mengambil kemudi ada gejala depresi, berdasarkan keterangan dari saksi penumpang,” kata Iptu Nanang saat mengudara di Radio Suara Surabaya.
Bus kemudian hilang kendali kemudian menabrak pembatas jalan, lalu berbalik arah melintas ke jalur sebaliknya.
Pada waktu yang sama, truk colt diesel muat biji plastik berjalan dari arah sebaliknya. Kecelakaan antara dua kendaraan ini tidak dapat dihindarkan.(tin/faz)