Jumat, 22 November 2024

Komisi VIII Minta Pemerintah Maksimalkan Kualitas Layanan dan Kuota Calon Haji Indonesia

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Jemaah haji melakukan tawaf, mengelilingi kabah, di Masjidil Haram dengan menjaga jarak pada ibadah haji tahun 2020 di Kota Mekah, Arab Saudi. Foto: Reuters/Saudi Ministry of Media

Iskan Qolba Lubis anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS meminta Kementerian Agama Republik Indonesia agar memaksimalkan kualitas layanan terhadap komponen Biaya Haji yang telah disepakati.

“Biaya Haji kita telah sepakati bersama yang mana Biaya Haji tahun 2022 ini memang ada kenaikan tetapi tidak akan ada penambahan biaya untuk pendaftar haji di tahun 2019 khususnya terkait Jemaah Haji Reguler setelah dua tahun menunggu kepastian keberangkatan akibat Pandemi Covid-19. Alhamdulillah kita tekan terus biaya haji itu dari awal 45 juta hingga final ini yang kita sepakati adalah 39.8 juta,” kata Iskan dalam keterangannya, Rabu (20/4/2022).

Dana yang sudah disetorkan oleh jemaah, lanjut dia, diperjuangkan supaya tidak ada lagi penambahan dan pemerintah komitmen dengan adanya skema Virtual Account yang mana biaya haji memang naik akan tetapi tidak dibebankan kepada jemaah.

“Ini buah perjuangan kami di DPR walaupun sebenarnya menurut hitungan saya pribadi, masih bisa turun sedikit lagi berkisar 300 – 500 ribu lagi yang bisa diambil dari komponen biaya penerbangan atau pembinaan haji. Oleh karena itu saya minta kepada Menteri Agama Republik Indonesia agar dapat semaksimal mungkin mengawasi dan meningkatkan kualitas layanan terhadap biaya Haji tersebut untuk Jamaah kita. Mulai dari akomodasi harus betul diperhatikan agar kenyamanan serta pelayanan bagi calon jemaah haji kita dapat memuaskan,” ujar Iskan.

Iskan juga menambahkan bahwa Kementerian Agama harus memastikan terkait Kuota Haji yang akan diberikan kepada Calon Jemaah Haji Indonesia.

“Terkait kuota jemaah haji Indonesia saya minta kepada Menteri Agama Republik Indonesia agar memastikan kuota jemaah itu atau 50 persennya dari kuota normal untuk dapat berangkat ke Tanah Suci pada Haji tahun ini,” ujar Iskan.

“Walaupun masih 50 persen kuota yang akan didapat jemaah haji kita, saya mendorong pemerintah yaitu Kementerian Agama agar selalu berkoordinasi dengan pihak Arab Saudi untuk mengenai kuota jamaah haji ini. Kementerian Agama saya harapkan harus secepatnya dikejar terus kepada pihak dari Arab Saudi agar kuota jamaah Haji Indonesia bisa didapatkan secara maksimal sesuai dengan harapan kuota yang telah disepakati di dalam rapat kerja tersebut,” tegas Iskan.

Lebih lanjut, Iskan juga menambahkan bahwa pemerintah khususnya Kementerian Agama agar bekerja cepat untuk persiapan Haji tahun ini.

“Saya harapkan Kementerian Agama bekerja ekstra cepat guna memonitoring langkah-langkah yang taktis untuk persiapan keberangkatan haji tahun ini, mulai dari akomodasi penginapan di Saudi, konsumsi makanan serta protokol kesehatan seperti Tes PCR,” jelasnya.

Pemerintah khususnya Kementerian Agama, terang Iskan, harus mengupayakan juga agar calon jemaah haji kita tidak perlu mengeluarkan Biaya tambahan untuk hal itu.

“Berkat perjuangan bersama mudah-mudahan fasilitas bagi jamaah haji tahun ini jauh lebih baik, misal dari akomodasi konsumsi yang mana pada tahun 2019 hanya dapat 2 kali makan dan di tahun ini dengan biaya yang disepakati akan mendapat 3 kali makan,” ungkap Iskan.

“Oleh karenanya saya mengharapkan untuk Kementerian Agama dengan cepat membuat langkah yang tepat perihal keberangkatan haji tahun ini sehingga Calon Jamaah Haji yang akan berangkat di tahun ini akan merasakan kenyamanan serta kenikmatan saat beribadah kembali ke Tanah Suci,” pungkas Iskan.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs