Stok kebutuhan pokok atau sembako di tujuh pasar tradisional di Kota Surabaya Jawa Timur, menjelang Bulan Suci Ramadan cukup aman dengan harga yang masih terkendali
Anas Karno Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya di Surabaya, Jumat (1/4/2022) mengatakan, saat memantau di tujuh pasar, pihaknya mencatat beberapa komoditas sembako yang harganya naik.
“Tapi, kenaikan harga ini tidak signifikan, seperti tempe, telur dan daging ayam. Warga yang berbelanja menganggap kenaikan harga ini masih dalam tataran yang wajar,” kata Anas dikutip Antara.
Adapun tujuh pasar yang dikunjungi meliputi Pasar Pucang, Pabean, Wonokromo, Keputran, Tembok, Genteng, dan Tambakrejo.
Anas menjelaskan, untuk harga cabai terus stabil sejak pertengahan bulan lalu, dengan harga cabe rawit pada kisaran Rp50 ribu per kilogram.
Menurut dia, lalu lintas transaksi di beberapa pasar tersebut masih berjalan normal dan tidak ada pembeli yang ingin memborong sembako untuk stok di rumah.
“Semua berjalan normal-normal saja,” ujarnya.
Anas berharap kondisi harga dan ketersediaan sembako yang stabil tetap bertahan saat Bulan Suci Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri.
“Sehingga tidak membuat masyarakat bingung dan resah di bulan yang penuh berkah ini,” kata Anas.
Untuk harga kebutuhan pokok di tujuh pasar tradisional yang sampai saat ini masih stabil meliputi tempe Rp6.000 per batang, telor Rp 24.000 per kilo, minyak curah Rp17.000–Rp18.000 per liter dengan catatan barang susah didapat, kemudian minyak goreng kemasan Rp52.000 per 2 liter merek Filma, cabai kecil Rp50.000-Rp 51.000 per kg, daging ayam Rp36.000 per kg, daging sapi Rp120.000 per kg, dan kedelai 14.000 kg. (ant/bil/faz)