Katarak adalah penyebab utama kebutaan di Indonesia. Katarak merupakan penyakit mata yang ditandai dengan mengeruhnya lensa mata, sehingga membuat penglihatan kabur.
Berdasar data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam survei di 15 Provinsi selama 2 tahun (2014-2016) angka kebutaan sebesar 3 persen dengan kebutaan katarak pada populasi di atas 50 tahun sebesar 1,9 persen.
“Angka ini telah menunjukkan kebutaan katarak menjadi masalah yang besar,” kata Jeffri Juliarsa Narenda, Ph.D, Selaku Direktur Operasional Klinik Mata Dokter Sjamsu (KMDS), dalam kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak dengan Grup Nusantara Jawa Timur, Rabu (16/3/2022).
Jeffri mengatakan, setelah tertunda beberapa kali karena pandemi, kini KMDS memulai untuk kembali aktif berperan di Coorporate Social Responsibility (CSR) khususnya untuk menurunkan prevalensi kebutaan di Indonesia melalui Bakti Sosial Operasi Katarak.
“Kegiatan CSR yang dilaksanakan antara lain skrining mata hingga bakti sosial operasi katarak secara massal bagi masyarakat sekitar khususnya warga yang kurang mampu,” urai Jefri.
Sejak dibuka pada batch pertama sejak tanggal 12 Maret, total ada 50 peserta yang di skrining dan yang lolos 26 peserta akan dilakukan operasi katarak secara bertahap.
“Baksos katarak akan dibuat per-batch tujuannya ini untuk mengutamakan protokol kesehatan seperti pembatasan jumlah dan tim skrining sesuai arahan dari Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami),” jelasnya
Ke depan, lanjut Jeffri baksos operasi katarak gratis akan rutin dilaksanakan. “Melalui baksos katarak, kami berkomitmen untuk membantu saudara-saudara yang menderita katarak namun terbatas biaya untuk melakukan operasi,” pungkas Jeffri Juliarsa.(man/ipg)