Dr dr Joni Wahyuhadi Direktur Utama RSUD Dr Soetomo sekaligus Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim membenarkan bahwa virus Covid-19 Varian Omicron sudah terdeteksi di Jawa Timur meski enggan menyampaikan detail kasusnya.
“Iya, yang penting itu begini. Kita harus hati-hati. Jadi pesan Ibu Gubernur itu, walau pun Omicron itu tingkat kegawatannya tidak seperti Delta, kita harus tetap hati-hati. Karena respons tubuh terhadap virus itu berbeda-beda,” ujarnya.
Dia menyampaikan itu saat mengudara di Radio Suara Surabaya Minggu (2/1/2021) siang, merespons kabar terdeteksinya Varian Omicron di Jatim.
Sekadar mengingatkan, kabar tentang terdeteksinya Omicron di Jatim ini datang dari M Ali Kuncoro Kepala Biro Humas Pemprov Jatim yang meneruskan kabar dari dr Joni.
“Omicron dari berbagai laporan dan jurnal-jurnal yang sudah ada, daya penularannya jauh lebih tinggi dari Varian Delta. Tapi angka masuk rumah sakitnya lebih rendah daripada Delta. Bahkan bisa dikatakan 40 persen lebih rendah,” kata Joni.
Meski enggan menyebutkan detail kasus Omicron pertama di Jatim itu, Dokter Joni tetap memberikan bocoran. Kasus pertama itu ditemukan di pusat-pusat orang datang dari melancong.
“Ya, di pusat-pusat orang datang dari melancong. Surabaya khususnya. Surabaya itu kan bahaya sejak dulu. Makanya, Juanda kan sudah dibuka, itu jadi tugas Bandara Juanda untuk meringankan kami (Satgas). Tiga kali penerbangan sehari itu luar biasa,” ujarnya.
Dia menegaskan, Pemprov Jatim bersama jajaran samping seperti Polda dan Kodam V/Brawijaya betul-betul mempersiapkan pencegahan masuknya Omicron dari Bandara Juanda.
“Sampai Jenderal TNI datang, pak menteri datang. Jangan sampai kebobolan. Pokoknya yang diperlukan adlah waspada. (Kalau soal detail kasusnya) nanti kementerian kesehatan yang akan mendeclare,” ujarnya.
Kembali dokter Joni memberikan penekanan, kewaspadaan terutama harus dilakukan oleh masyarakat di Surabaya. Karena menurutnya, Surabaya adalah gerbang masuk ke daerah lain di Jatim.
“Ya, pokoknya warga surabaya harus lebih hati-hati. Saya kira bapak Wali Kota jauh lebih paham. Kalau soal kasusnya, nanti saja nunggu bapak menteri (Menkes) akan menyampaikan,” ujarnya.(den)