Firli Bahuri Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak perguruan tinggi untuk terus aktif dalam membangun peradaban dan budaya anti korupsi.
“Kita melibatkan perguruan tinggi, para rektor, dan juga seluruh jajaran pendidikan. Maknanya adalah melalui pendidikan kita bisa membangun dan membentuk karakter nilai anti korupsi itu,” ucapnya saat berada di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Rabu (30/11/2022).
Menurutnya, pendidikan anti korupsi harus terus digencarkan, salah satunya melalui peran akademisi yang punya pengaruh besar terhadap kehidupan bermasyarakat.
“Sehingga, suatu saat korupsi itu hanya menjadi kenangan, hanya menjadi masa lalu, dan kita akan menghadapi salah satu fase di mana Indonesia memiliki peradaban dalam dunia yang bebas dan bersih dari korupsi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan bahwa peran penting perguruan tinggi yakni terletak pada pemberian ide-ide baru yang progresif, penghasil agen perubahan, dan penyumbang kemajuan peradaban dengan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kami sungguh berharap perguruan tinggi mengambil peran besar dalam memberi pendidikan anti korupsi, karena sulit mengubah dunia tanpa pendidikan,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan untuk mencegah korupsi di Indonesia, cara yang bisa dilakukan yakni dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
“Kalau kita implementasikan nilai Pancasila, maka tidak akan ada korupsi,” tegasnya.
Tidak lupa, Firli juga mengapresiasi UMS sebagai perguruan tinggi yang mengadakan agenda review bersama, penelitian anti corruption.
Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkannya para ahli dan cendekiawan dapat terus menyumbangkan pikiran untuk mencegah adanya korupsi di Indonesia.
“Tenaga pendidik adalah pahlawan, mari merubah yang buruk menjadi baik,” pungkasnya. (ris/bil/ipg)