DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat yang masih dalam rangkaian peringatan Bulan Bung Karno. Kegiatan terbuka bagi para kader dan masyarakat, terutama para ibu.
PDIP menyadari pentingnya membangun kesadaran masyarakat secara luas terhadap pentingnya pencegahan masalah gizi kronis pada anak atau stunting.
“Dalam praktik kehidupan berbangsa dan negara PDI Perjuangan menjadikan UUD Dasar 1945 sebagai amanat dan landasan kebijakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyat bagi masa depan. Pemenuhan gizi bagi balita sangat penting bagi keberlangsungan bangsa, kata Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP, Sabtu (18/6/2022).
Adapun acara digelar di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dan dibuka oleh Puan Maharani Ketua DPP Bidang Politik sekaligus Ketua DPR.
“Mbak Puan nanti akan menyampaikan sambutan sekaligus beramah tamah dengan para ibu hamil,” jelas dokter Ribka Tjiptaning Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Penanggulangan Bencana .
Dalam kesempatan ini, akan digelar diskusi dengan sejumlah narasumber. Penyuluhan stunting oleh Hasto Wardoyo Kepala BKKBN. Lalu kampanye produk makanan pencegahan stunting oleh Dr. Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN.
“Ada juga demo memasak menu sehat atasi stunting oleh Wakil Wali Kota Semarang, Mbak Ita (Hevearita Gunaryanti Rahayu),” papar Tjiptaning yang dikenal sebagai dokter yang progresif kerakyatan.
Ribka menyampaikan, peserta yang akan mengikuti acara selain dari kader, juga diikuti 500 ibu hamil. PDIP yakin lewat pembekalan atau edukasi sejak dini kepada pasangan muda merupakan hal penting sebagai tindakan preventif. Mulai dari pemahaman mengenai asupan saat ibu mengandung hingga kelahiran saat anak lahir sampai usia dua tahun.
“Partai politik ikut bertanggung jawab dan berkontribusi pada menurunnya angka stunting anak usia bawah dua tahun dari 32,9 persen menjadi 20 persen pada akhir 2024 di di seluruh Kabupaten/Kota melalui peningkatkan kesadaran publik dan melakukan perubahan perilaku masyarakat,” kata Tjiptaning.
Selain sosialisasi mengenai stunting, Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat juga menghadirkan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), makan siang bersama ibu hamil dan 250 calon pasangan pengantin serta ratusan bayi dibawah dua tahun.
Ribka menegaskan, dasar acara dilaksanakan karena mengetahui kurangnya pengetahuan tentang stunting di tengah- tengah masyarakat. Padahal demi mencegah stunting, sumber informasi yang masif dan sederhana perlu disampaikan.
“Kemauan mengakses informasi kesehatan tentang kehamilan, masa nifas, ASI, MPASI, dan imunisasi harus komprehensif. Banyak temuan, petugas kesehatan sulit menjelaskan ke masyarakat tentang stunting. Dan, hanya sebagian kecil ibu hamil, ibu baduta, anggota RT, petugas kesehatan, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta dinas kesehatan, mengerti dampak negatif dari ‘kerdil atau stunting,” ucap Ribka.
Dia mengatakan dalam agenda ini, akan hadir sejumlah seperti Sri Rahayu Ketua DPP PDIP dan Sadarestuwati Wasekjen bersama kader perempuan anggota fraksi PDIP DPR-RI.(faz)