Sejumlah kepala daerah di Gerbangkertosusila melenggang sambil bergaya memakai pakaian batik buatan warga Surabaya di panggung Karnaval nang Tunjungan.
Mulai dari pejabat legislatif yang dihadiri Ketua DPRD Kota Surabaya hingga Pimpinan Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan pimpinan kejaksaan lalu Pengadilan Negeri Surabaya ikut hadir dalam panggung fashion show itu.
Sementara itu Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyampaikan bahwa gelaran Karnaval nang Tunjungan ini sebagai bentuk penguatan ekonomi antarpimpinan di lingkup Gerbangkertosusila.
“Kita menunjukkan bahwa Surabaya tidak bisa lepas dari Gerbangkertosusila. Yang mana semua pimpinan dan kepala daerah hadir di sini semua,” ujar Eri dalam sambutannya, Minggu (30/10/2022).
“Alhamdulillah hari ini kita ada karnaval, memperingati hari batik. Semua batik yang dipakai tadi kreasi warga Surabaya dan gabungan tenun Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo, dan Gresik. Kalau pimpinan Gerbangkertosusila bisa bersama, ekonomi bisa meningkat,” imbuh Eri.
Wali Kota Surabaya itu menjelaskan jika tercetusnya gelaran ini adalah untuk memperkenalkan batik Surabaya yang memiliki motif khas ikon-ikon di Kota Pahlawan.
Antara lain seperti sparkling, Suro dan Boyo, Kya-Kya, semanggi, pasar Wonokromo, hingga Jembatan Suroboyo. Berbagai motif itulah yang dikenakan oleh pimpinan di Gerbangkertosusila.
“Hari ini kita bergerak bersama untuk pergerakan ekonomi Surabaya yang hebat,” kata Cak Eri sapaan akrabnya.
Untuk diketahui dalam acara hari ini, Fauzie Mustaqiem Yos Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya mengatakan ada 24 stan UMKM makanan dan minuman, 42 stan fesyen, 6 stand food truck dan 7 stan UMKM Tunjungan Romansa.
“Selain UMKM Batik, kami juga ingin mempopulerkan produk UMKM lainnya. Di dalam acara ini juga ada lomba melukis, e-sport, lomba foto, semua itu kami gelar secara massal di Karnaval Nang Tunjungan,” ujar Yos.(wld/iss)