Jumat, 22 November 2024

Kemenkes Sebut Jatim Masih Kekurangan 27.897 Dokter

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Rombongan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi saat melakukan visitasi ke Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Jumat (25/11/2022). Foto: Antara

Aryanti Araya Dirjen Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan, menyebut Provinsi Jawa Timur masih kekurangan 27.897 dokter.

“Di Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk 41 juta, tetapi jumlah dokternya baru 13.166. Sehingga di Jatim masih kekurangan 27.897 dokter,” kata Aryanti Araya saat melakukan visitasi ke Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Jumat (25/11/2022), seperti dilaporkan Antara.

Untuk itu, kata Aryanti, sesuai penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Kesehatan dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 12 Juli 2022 ada kebijakan peningkatan kuota mahasiswa dokter dan dokter spesialis, memperbanyak dosen dengan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK), dan menambah rumah sakit pendidikan.

Saat ini, lanjut dia, sudah terdapat 92 Fakultas Kedokteran (FK) di 31 dari 34 provinsi di Indonesia. Namun, keberadaan dokter masih juga belum merata di semua daerah. Sehingga saat ini ada empat FK penugasan untuk dibentuk di provinsi yang belum memiliki FK, yakni di Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara dan Kepulauan Riau.

“Saat ini juga ada 18 FK pengajuan yang dalam tahap visitasi dan menunggu pencabutan moratorium pendirian FK,” ujarnya.

Dari 18 FK tersebut, beberapa di antaranya berasal dari Jawa Timur yakni Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Uida Gontor, Universita Bhakti Wiyata, Universitas Darul Ulum, Universitas Negeri Surabaya dan UPN Veteran Jatim.

“Jawa Timur salah satu yang tentunya kota besar yang memang sudah ada beberapa fakultas kedokteran sebelumnya. Untuk membuka fakultas kedokteran sekarang tentunya beberapa hal yang harus kita pertimbangkan bukan hanya sarana,” katanya.

“Tetapi apakah fakultas kedokteran ini masih dibutuhkan di daerah ini ya karena fakultas kedokteran yang kami bangun tidak hanya di perkotaan besar tetapi juga di daerah-daerah yang masih kekurangan fakultas kedokteran,” ujarnya.

Terkait pengajuan FK di UPN Veteran Jatim, lanjut dia, pihaknya masih menunggu dicabutnya moratorium pendirian FK olek Mendikbudristek. Namun, pihaknya akan memberikan rekomendasi kesiapan universitas yang mengajukan FK dengan melihat berkas dan visitasi.

“Di UPN Jakarta sudah ada FK dengan akreditasi unggul. Nah untuk itulah kami datang ke sini (UPN Jatim) untuk melakukan visitasi. Visitasi ini akan dilihat sarana prasarana termasuk juga dari sisi kelengkapan SDM,” kata dia.

Tjitjik Sri Tjahjandarie Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi menambahkan, jika Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Tenaga Kesehatan telah memberikan rekomendasi pembukaan FK baru karena adanya peta kebutuhan SDM tenaga dokter yang masih kurang di Indonesia.

Sehingga visitasi pada perguruan tinggi yang mengauan FK perlu dilakukan untuk dikatakan layak membuka FK.

“Kami melihat memang fasilitas kemudian SDM di UPN Veteran Jatim sangat berkomitmen untuk dapat menyiapkan dan memenuhi seluruh persyaratan pembukaan FK. Saat ini Kemenkes sudah memberikan rekomendasi pada 13 perguruan tinggi untuk membuka FK, Insya Allah UPN Veteran Jatim segera menjadi yang ke-14,” katanya.

Sementara itu, Akhmad Fauzi Rektor UPN Veteran Jatim mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan 100 persen untuk pembukaan FK. Mulai dari tenaga dosen, sarana prasarana hingga rumah sait pendidikan.

“Kami rencananya ingin membuka FK dengan dua prodi yaitu Pendidikan Kedokteran sekaligus Profesi Kedokteran. Tenaga dosen sudah kami siapkan dengan keunggulannya masing-masing. Jika izin keluar tahun depan pastinya kami sudah bisa menerima mahasiswa baru,” kata dia.(ant/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs