Siti Nadia Tarmizi Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan menegaskan, kecil sekali kemungkinan Hepatitis akut menjadi Pandemi seperti Covid-19.
Menurut Nadia, kondisi Hepatitis akut tidak akan mengancam banyak orang dan membuat aktivitas masyarakat terganggu.
“Kalau kita lihat perkembangan kasus, kecepatan dari pada penambahan kasus, fatalitas kasus, ini Hepatitis akut misterius kalau masih berkembang sampai seperti situasi pandemi rasanya kecil sekali, karena kondisinya tidak akan mengancam begitu banyak dan menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu,” ujar Nadia dalam diskusi di media centre DPR RI dengan tema “Hepatitis Akut Mengancam, Bagaimana Antisipasinya?” pada Kamis (19/5/2022).
Meski begitu, kata dia, Hepatitis akut tetap perlu diwaspadai, karena bisa berpotensi memunculkan kejadian luar biasa.
“Kenapa perlu diwaspadai, karena WHO menyatakan ini sebagai penyakit yang disebut sebagai potensi terjadinya kejadian luar biasa,” jelasnya.
Menurut Nadia, dalam epidemiologi, tahapan-tahapan penyakit itu mulai dari peningkatan kasus, kejadian luar biasa, wabah, endemi dan pandemi.
“Kalau Covid kan sampai di Pandemi, kalau ini WHO cuma mengatakan hati-hati. Nanti bisa terjadi kejadian luar biasa, kenapa, karena kita enggak tahu nih penyakitnya itu sebabnya apa? Virusnya belum tahu dan mengobati pakai obat apa juga belum tahu secara cepat, faktor risikonya belum tahu, gimana cara pasti menularnya seperti apa?” terang Nadia.
Kata Nadia, banyak para ahli mengatakan gejala hepatitis akut berat ini mirip dengan gejala hepatitis A, yang penularannya melalui makanan.
“Makanya sekarang yang kita sampaikan imbauan kepada masyarakat bagaimana cuci tangan, tidak makan-makan sembarangan, jangan berbagi alat makan dengan orang lain. Itu kunci awalnya,” ujarnya.(faz/ipg)