Jumat, 22 November 2024

Kemenkes Belum Golongkan Meninggalnya Tiga Anak Sebagai Kasus Hepatitis Akut

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Siti Nadia Tarmizi Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan. Foto: Farid suarasurabaya.net

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih mengusut kasus meninggalnya tiga pasien anak yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, dalam rentang dua pekan terakhir sampai 30 April 2022, diduga karena Hepatitis Akut.

Siti Nadia Tarmizi Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes mengatakan, berdasarkan hasil investigasi sementara, diketahui pasien dalam kondisi stadium lanjut sesampainya di rumah sakit.

Sehingga, pihak rumah sakit hanya memiliki sedikit waktu melakukan pertolongan medis.

Dalam keterangan pers virtual hari ini, Kamis (5/5/2022), Nadia menyampaikan, seorang pasien anak usia dua tahun yang meninggal belum menerima Vaksin Covid-19 dan Vaksin Hepatitis A-E.

Sedangkan dua pasien lainnya, masing-masing berusia delapan tahun dan sudah mendapat satu dosis Vaksin Covid-19, serta seorang lagi yang berusia 11 tahun sudah vaksinasi Covid-19 dosis lengkap.

“Berdasarkan pemeriksaan medis di rumah sakit, ketiga pasien berstatus negatif infeksi Virus Corona,” ujarnya.

Merespons kejadian itu, Kemenkes bersama Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, langsung melakukan investigasi kontak untuk mengetahui faktor risiko pasien.

Dari data yang berhasil dikumpulkan, diketahui seorang pasien pernah memiliki penyakit lainnya sebelum meninggal diduga karena Hepatitis Akut.

Meski demikian, tim investigator tidak menemukan riwayat penyakit Hepatitis bawaan dari keluarga ketiga pasien.

Juru Bicara Pemerintah urusan Vaksinasi Covid-19 menambahkan, Kemenkes belum menggolongkan kasus meninggalnya tiga orang anak sebagai kasus Hepatitis Akut.

“Kemenkes masih menunggu hasil investigasi lanjutan berupa pemeriksaan Adenovirus dan Hepatitis E di laboratorium yang prosesnya perlu waktu sekitar 14 hari,” tegasnya.

Selama masa investigasi, Siti Nadia mengimbau masyarakat waspada, tetap tenang, dan melakukan pencegahan dengan rutin mencuci tangan, memastikan makanan yang dikonsumsi matang serta bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit, dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Sebagai informasi, organisasi kesehatan dunia (WHO) pertama kali menerima laporan adanya sepuluh kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya pada anak rentang usia 11 bulan sampai 5 tahun, pada tanggal 5 April 2022 lalu.

Laporan kasus itu merupakan akumulasi dari periode Januari sampai Maret 2022, yang terdeteksi di wilayah Skotlandia Tengah dan Inggris Raya.

Sesudah WHO mengumumkan kasus itu sebagai kejadian luar biasa, jumlah kasus Hepatitis Akut terus bertambah. Tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan terjadi di 12 negara.

Gejala klinis pasien Hepatitis Akut di antaranya peningkatan enzim hati, nyeri abdomen, diare, dan muntah-muntah. (rid/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs