BTI Defense menandatangani Surat Perjanjian Kesepahaman (MoU) dengan Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk meningkatkan kerja sama di bidang teknologi keamanan dan pertahanan negara di Ruang Rapat Pimpinan Gedung Rektorat ITS, Senin (18/7/2022).
BTI Defence merupakan perusahaan yang bergerak di bidang persenjataan, sistem kendali, dan navigasi yang fokus utamanya bergerak di bidang pertahanan maritim nasional. Penandatanganan MoU ini sendiri ditujukan untuk mengembangkan teknologi yang mampu memperkuat pertahanan Militer Indonesia.
Peter Tjahjono Co-founder sekaligus Director BTI Defence mengungkapkan, Indonesia membutuhkan transformasi teknologi untuk meningkatkan pertahanan negara serta meminimalisir risiko kecelakaan akibat malfungsi alat.
“Diperlukan kreativitas dan inovasi anak-anak muda yang paham di bidang ini,” ujar Peter dalam sambutannya.
Sementara itu, John Koukouvas Senior Advisor and Corporate Consultant BTI Defence melanjutkan, teknologi pertahanan yang dibutuhkan saat ini ialah peralatan-peralatan yang mampu beradaptasi di segala kondisi, bergerak cepat dan fleksibel, serta memiliki desain yang ergonomis.
“Kami melihat peluang kerja sama yang baik dengan ITS untuk mengembangkan teknologi pertahanan seperti ini,” tutur John dalam presentasinya.
Mochamad Ashari Rektor ITS pada saat yang sama menyampaikan, inovasi yang ingin dikembangkan oleh BTI Defence khususnya di bidang maritim ini memiliki fokus ilmu yang sangat dekat dengan pengembangan ilmu di ITS.
Sebelumnya, ITS sudah memiliki inovasi yang bergerak di bidang serupa, meliputi peluru ramah lingkungan, kapal selam tanpa awak, drone kapal autonomous, dan masih banyak lagi.
“ITS selalu terbuka untuk bekerja sama dengan pihak luar untuk mengembangkan teknologi demi kepentingan bangsa,” tuturnya.
Terakhir, Manajer Senior Pengelolaan Kerjasama ITS Dr Farida Rachmawati ST MT menuturkan, ITS siap berkolaborasi dengan BTI Defence baik dari segi ilmu maupun sumber daya untuk mengembangkan teknologi militer Indonesia terutama di bidang maritim.
“Kami akan menyiapkan mahasiswa untuk turut berkontribusi dalam proyek pengembangan inovasi ini, sekaligus memperluas peluang magang bagi mahasiswa guna mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” pungkasnya.(tha/iss/ipg)