Jumat, 22 November 2024

Kasus Infeksi Omicron Melonjak, Presiden: Tidak Perlu Panik

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden RI. Foto: Biro Pers Setpres

Penyebaran Virus Corona Varian Omicron yang punya karakter lebih gampang menular dibanding varian hasil mutasi lainnya, mengakibatkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

Merespon kondisi itu, Joko Widodo Presiden mengimbau masyarakat tetap waspada, disiplin protokol kesehatan, dan tidak usah ketakutan berlebih atau panik.

Menurut Presiden, hasil studi ilmiah dan laporan organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan Varian Omicron memang lebih gampang menular, tapi gejalanya lebih ringan.

Umumnya, orang yang terinfeksi Virus Corona dengan kode B.1.1.529 bisa sembuh sendiri tanpa perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi, sore hari ini, Selasa (18/1/2022), dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

“Kita semua harus mewaspadai tren ini. Namun tidak perlu bereaksi berlebihan. Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan. Sekali lagi, kita harus waspada. Jangan jemawa dan jangan gegabah,” ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per hari Senin (17/1/2022), kasus infeksi Covid-19 akibat Virus Corona Varian Omicron sebanyak 840.

Dari jumlah tersebut, 174 di antaranya transmisi lokal. Lalu, sebanyak 609 kasus impor terbawa pelaku perjalanan luar negeri, dan 57 kasus belum teridentifikasi asalnya.

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi menyebut, puncak kasus infeksi Omicron kemungkinan terjadi bulan Februari sampai pertengahan Maret 2022.

Untuk mengantisipasinya, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah, antara lain meningkatkan tracing, testing, surveilans, dan mempercepat program vaksinasi.(rid/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs